Warga Jombang Cokro Retantoko Ubah Limbah Kayu Jadi Karya Bernilai, Omzet Tembus Jutaan Rupiah

Warga Jombang, Jatim, ubah limbah kayu jadi karya bernilai lewat Omah Rayap, omzet jutaan per bulan dengan pesanan hingga luar daerah.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Anggit Puji Widodo
OMAH RAYAP - Cokro Retantoko (32) pengrajin pemilik Omah Rayap saya ditemui dalam bengkel kecilnya di Dusun Kembeng, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (17/11/2025). Limbah diubah Cokro menjadi karya dengan harga jual tinggi. 
Ringkasan Berita:

 

SURYA.CO.ID, JOMBANG – Dalam sebuah ruang kerja sederhana di Dusun Kembeng, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim), aroma kayu gmelina bercampur suara pahat menjadi saksi kreativitas Cokro Retantoko (32). 

Seniman autodidak itu, berhasil mengubah limbah kayu menjadi karya seni bernilai tinggi melalui usahanya yang bernama Omah Rayap, yang dirintis sejak 2014.

Berawal dari Hobi Menggambar, Kini Jadi Usaha Kreatif

Cokro mengaku sejak kecil gemar menggambar. Kegemaran itu berkembang menjadi hobi hingga akhirnya menjadi sumber penghasilan tetap.

“Saya dulu memang suka menggambar. Dari situ muncul keinginan buat mencoba media lain, akhirnya ya ke kayu,” ujar Cokro, Senin (17/11/2025).

Kayu gmelina atau biasa disebut jati putih, terutama dari limbah industri, menjadi bahan utama karyanya. 

Potongan kayu yang awalnya dianggap tak berharga, ia sulap menjadi kanvas alami melalui proses panjang mulai sketsa hingga pendetailan wajah.

Detail Wajah Jadi Tantangan Terbesar

Menurut Cokro, bagian paling sulit dalam proses pengerjaan adalah memastikan detail wajah benar-benar mirip.

“Kalau tidak mirip, hasilnya bisa beda jauh,” tuturnya.

Finishing menggunakan clear, menjadi sentuhan terakhir untuk mempertegas tekstur dan membuat karya lebih tahan lama.

Harga Terjangkau, Pemesan dari Berbagai Daerah

Omah Rayap memproduksi lukis kayu, ukir foto hingga papan dekorasi custom. 

Harga lukis kayu kecil dibanderol mulai Rp 140 ribu, sementara ukuran sedang berkisar Rp 750 ribu–Rp 1,2 juta. 

Untuk pesanan jumbo, harga dapat mencapai Rp 7,5 juta.

Kemampuan produksinya terbilang cepat. Untuk ukuran kecil, Cokro bisa menyelesaikan hingga tiga karya dalam sehari. 

Pesanan pun berdatangan dari berbagai daerah, bahkan pernah ia kirim hingga Kalimantan.

Produk Beragam dan Omzet Jutaan Per Bulan

Selain lukisan dan ukiran, Cokro juga membuat produk dekoratif seperti backdrop acara, buket kayu, kotak cincin, mahar hingga seserahan. 

Produk-produk personal ini, menjadi favorit banyak pelanggan.

Dengan mengandalkan pemasaran melalui media sosial dan marketplace, Omah Rayap mampu membukukan omzet sekitar Rp 5 juta per bulan.

“Saya main di marketplace. Alhamdulillah omzet yang saya terima bisa jutaan setiap bulan,” tutur Cokro.

Limbah Kayu Jadi Sumber Rezeki

Cokro menyebut apa pun bahan dasarnya, jika diproduksi dengan matang dan teliti bisa menjadi karya bernilai tinggi.

Omah Rayap pun menjadi bukti, bahwa kreativitas mampu mengubah limbah kayu menjadi peluang ekonomi yang menjanjikan.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved