Korban Kecelakaan di Bangkalan Meningkat, Ops Zebra Semeru Prioritaskan Keselamatan Berkendara

Kepada seluruh personel yang terlibat, laksanakan petunjuk teknis sesuai ST Bapak Kapolri, proporsi tilang adalah 95 persen e-Tle

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
Polres Bangkalan for SURYA
OPERASI KEWILAYAHAN - Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono menyematkan pin dalam apel gelar Pasukan Operasi Zebra Semeru 2025 di lapangan mapolres setempat, Senin (17/11/2025). Operasi itu akan digelar hingga 30 November 2025. 

Ringkasan Berita:
  • Operasi Zebra Semeru 2025 di Bangkalan menekankan pada pencegahan kecelakaan dan menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya keselamatan berkendara.
  • Korban meninggal dunia akibat laka lantas di Bangkalan tahun 2024 mencapai 81 orang, turun menjadi 75 orang atau 6 persen pada periode sama tahun ini.
  • Penerapan Operasi Zebra Semeru tetap mengedepankan cara humanis dan preemtif tetapi masih memberlakukan tilang dengan e-Tle dan tillang manual.

 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Kecelakaan lalu lintas berawal dari pelanggaran dalam berkendara, itu tetap menjadi persoalan yang mencoba kembali diingatkan dalam Operasi Zebra Semeru di Bangkalan, selama 17-30 November 2025 nanti.

Dan dari catatan Satlantas Polres Bangkalan, tingkat fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas periode Januari-November 2025 sudah menunjukkan angka mengkhawatirkan. 

Meski jumlah kejadian dan korban meninggal menurun, namun korban luka berat hingga kerugian materiil mengalami kenaikan signifikan daripada periode Januari-November 2024.

Data perbandingan laka lantas itu terangkum dalam paparan Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono saat gelar Pasukan Operasi Zebra Semeru 2025 di lapangan mapolres, Senin (17/11/2025).

Operasi Zebra Semeru menjadi upaya menurunkan angka pelanggaran dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keselamatan di jalan raya.

“Korban meninggal dunia akibat laka lantas tahun 2024 mencapai 81 orang, turun menjadi 75 orang atau 6 persen pada periode sama tahun ini. Namun jumlah korban luka berat mengalami peningkatan dari 57 orang menjadi 87 orang atau naik 53 persen,” ungkap Hendro di hadapan peserta apel.

Periode Januari-November 2024, jumlah kejadian laka lantas tercatat 352 kejadian atau turun 6 persen dengan jumlah 330 kejadian pada Januari-November 2025. 

Korban luka ringan naik di angka 4 persen, dari total 413 orang menjadi 429 orang. Peningkatan signifikan hingga angka 92 persen terdata pada kerugian materiil, yakni Rp 295,9 juta menjadi Rp 568,3 juta. 

Ada pun akumulasi dari seluruh polres/polresta yang dirangkum Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim selama periode Januari-Oktober 2025, tercatat 22.815 kejadian laka lantas. Dengan korban meninggal 2.792 orang, luka berat 927 orang, dan luka ringan 33.316 orang. 

“Tingginya angka korban jiwa tetap menjadi peringatan keras bagi kita semua, bahwa keselamatan berlalu lintas harus menjadi prioritas bersama. Hal tersebut disebabkan masih rendahnya kesadaran berlalu lintas para pengguna jalan,” jelas Hendro sebagaimana ditegaskan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto dalam amanatnya. 

Karena itu, lanjut Hendro, untuk menekan angka kecelakaan dan pelanggaran, diperlukan penindakan tegas terhadap pelanggar yang berpotensi menjadi pemicu kecelakaan lalu lintas. 

Dengan harapan, operasi kewilayahan dengan sandi ‘Operasi Zebra Semeru 2025’ yang dibantu stakeholder terkait selama 17-30 November, mampu memberikan detterence effect serta mewujudkan pengguna jalan yang berkeselamatan (safer people).

Preemtif Tetap Berlakukan Tilang

Selama Operasi Zebra Semeru 2025, Polres Bangkalan lebih mengedepankan langkah preemtif dan edukatif, dengan komunikasi publik yang santun dan persuasif.

Serta penegakan hukum secara tegas namun humanis, menggunakan dukungan e-Tle dan bodycam untuk menjamin transparansi terkait penindakan. 

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved