Prinsip Kesabaran Dari Berkebun, Guru SMP Bangkalan Raih Cumlaude Program Magister di UBI Banyuwangi

Sejak mulai mengajar di SMPN 1 Tanjung Bumi pada 2005 silam, Musyarrofah memang dikenal rajin menghasilkan karya tulis ilmiah.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol (edo)
GURU BERPRESTASI : Guru kelas IX di SMPN 1 Tanjung Bumi, Musyarrofah, Spd, MPd membantu suami, Ariyanto Wasiso menanam singkong pekarangan rumahnya, Desa Tagungguh, Kecamatan Tanjung Bumi, Minggu (16/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Guru SMP di Bangkalan, Musyarrofah meraih gelar Magister Administrasi Pendidikan dengan predikat cumlaude di UBI Banyuwangi.
  • Musyarrofah merupakan guru desa mata pelajaran Bahasa Inggris di SMPN 1 Tanjung Bumi dan sangat concern pada dunia pendidikan dan penetian.
  • Musyarrofah menjadi bukti semakin meningkatnya SDM pendidikan di Bangkalan, dan meningkatkan pula kemampuan pendidik pada kualitas pendidikan di daerahnya.

 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Kebun adalah guru terbaik untuk menempa kesabaran dan menuai harapan. Itu filosofi yang lahir dari kebun pekarangan rumah Musyarrofah SPd MPd di Desa Tagungguh, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan.

Dari filosofi itu, Musyarrofah meraih predikat Cumlaude lulusan Magister Administrasi Pendidikan di Universitas Bhakti Indonesia (UBI) Banyuwangi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,86. 

Suasana kegembiran dalam momen sakral Wisuda Sarjana XVII dan Pascasarjana V UBI Tahun Akademik 2024-2025 di Aston Banyuwangi Hotel and Convention Centre, Sabtu (15/11/2025), masih membekas di benak Musyarrofah saat perjalanan pulang ke Bangkalan.

Diselimuti perasaan bangga berbalut haru, guru kelas IX mata pelajaran Bahasa Inggris di SMPN 1 Tanjung Bumi itu tiba di rumah dengan sambutan hangat dari suami, Ariyanto Wasiso dan kedua anaknya.

“Kebetulan kemarin suami tidak ikut. Meski saya anak kampung dari pelosok desa terpencil, Alhamdulillah bisa menyelesaikan pendidikan Program Magister,” ungkap Musyarrofah kepada SURYA saat membersihkan hama rumput di kebun jagung samping rumahnya, Minggu (16/11/2025). 

Meski di tengah kesibukannya sebagai seorang guru, perempuan kelahiran 1978 itu selalu meluangkan waktu untuk membantu suami berkebun menanam sayuran, jagung, kacang, hingga singkong.

Momen itu disebut Musyarrofah telah mengajarkannya tentang prinsip-prinsip kehidupan mendasar seperti kesabaran dan kemandirian. Baginya, menanam mengajarkan untuk menunggu dengan sabar, merawat tanaman, dan berharap hasil terbaik pada waktunya. 

“Seorang pengajar tugasnya bukan hanya mengajar, apalagi saat ini perkembangan zaman berkembang sangat pesat melalui berbagai macam teknologi. Kami sebagai guru harus terus mengembangkan kompetensi di bidang apa pun, asal mampu menunjang peningkatan aktivitas dan kompetensi sebagai guru, belajar, dan terus belajar,” jelasnya.

Cumlaude adalah predikat istimewa sebagai wujud apresiasi istimewa yang diberikan pihak kampus atas keberhasilan prestasi akademik mahasiswa selama kuliah dengan IPK di atas 3,76 hingga 4,00. 

“Alhamdulillah saya mendapatkan predikat cumlaude. Saya punya prinsip bahwa guru itu adalah profesi yang dituntut sabar, tanpa berhenti untuk mengajar, mengatasi kendala dalam profesi, dan harus mencari solusi untuk kebaikan anak-anak didik di masa mendatang,” tegasnya.

Sejak mulai mengajar di SMPN 1 Tanjung Bumi pada 2005 silam, Musyarrofah memang dikenal rajin menghasilkan karya tulis ilmiah.

Ia merupakan Sarjana (S1) Sastra Indonesia Unesa di tahun 2005 dan S1 Bahasa Inggris di Universitas Islam Blitar tahun 2013.

Segudang prestasi diraih Musyarrofah, seperti Juara 2 Lomba Inovasi Pembelajaran SMP Terbuka Tingkat Nasional pada tahun 2016, Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Tingkat Kabupaten pada tahun 2023 yang diselenggarakan PGRI Kabupaten Bangkalan.

Ia juga masuk 20 besar Penulis Praktik Baik Smart Learning and Character (SLCC) Kabupaten Bangkalan pada tahun 2024, Guru Penggerak Angkatan 7 tahun 2023, Narasumber Berbagi Praktik Baik (NSBPB) pada tahun 2023, dan Pengajar Praktik Angkatan 11 tahun 2024, Juara 1 Anugerah Guru Prima (AGP) Jenjang SMP Kabupaten Bangkalan pada tahun 2025.

“Karya tulis saya yang Juara I AGP itu berjudul, ‘Refleksi Cerdas dengan Menggunakan Artificial Intelligence atau ReTAI’ pada September tahun 2025,” papar Musyarrofah.

Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak termasuk PGRI Bangkalan yang telah memotivasi dirinya sejak tahun 2023 bersama 44 guru dari Bangkalan sehingga bisa mendapatkan beasiswa untuk menempuh Program Magister di UBI Banyuwangi

Selain dari Bangkalan, ada pula sejumlah mahasiswa guru dari Kabupaten Jember dan Surabaya. 

“Awalnya PGRI Bangkalan menyelenggarakan LKTI tahun 2023, saat itu dihadiri Pembina Yayasan UBI, Bapak Teguh Sumarno. Beliau melihat kami tergerak memberikan beasiswa, jadi 45 guru termasuk saya mendapatkan beasiswa,” tuturnya. 

Judul thesis yang dipilih juga sangat kompleks, namun membawa Musyarrofah sebagai lulusan magister berpredikat cumlaude.

Yaitu ‘Penerapan Program Berbagi Praktik Baik dalam Komunitas Belajar Koperstab (Komunitas Penggerak SMPN Tanjung Bumi) untuk Meningkatkan Kemampuan Pedagogik dan Motivasi Mengajar Guru di UPTD SMPN 1 Tanjung Bumi’.

“Kebetulan saya ketua komunitas di sekolah jadi saya ingin tahu untuk penerapan program di komunitas yang saya kelola, seperti apa dampaknya kepada para guru SMPN Tanjung Bumi 1,” pungkas Musyarrofah.

Koordinator Penyelenggara Program Perkuliahan di UBI Banyuwangi, Suraji SPd MPd mengungkapkan, kerja sama tersebut merupakan program yang telah terjalin sejak lama antara PGRI Bangkalan dengan Yayasan UBI Banyuwangi.

“Alhamdulillah saat ini telah memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kualitas pendidikan di Bangkalan. Dari total 45 guru dari Bangkalan, tujuh orang di antaranya mendapatkan predikat cumlaude,” ungkap Suraji kepada SURYA.

Ia juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada pimpinan Universitas Bhakti Indonesia atas pemberian beasiswa yang jumlahnya cukup besar sehingga mampu memberikan manfaat luas bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Bangkalan.

“Kampus UBI telah memberikan dukungan maksimal, terutama melalui sistem blended learning. Kami berharap kerja sama yang telah terjalin selama ini dapat terus dilanjutkan dan diperluas. Sehingga semakin banyak masyarakat Bangkalan yang mendapatkan akses pendidikan tinggi berkualitas,” pungkas Suraji.

Dalam Kegiatan wisuda itu, turut hadir Forkopimda Kabupaten Banyuwangi, perwakilan LLDikti, serta perwakilan dari Kementerian Pendidikan Tinggi dan Sains dan Teknologi. Kehadiran para pejabat tersebut menjadi bentuk dukungan dan apresiasi terhadap perkembangan dunia pendidikan di wilayah tapal kuda.  ****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved