Catat Penurunan Stunting 1,16 Persen, Pemkot Mojokerto Dana Insentif Fiskal Kinerja 2025 Rp6 Miliar
Pemkot Mojokerto ditetapkan sebagai penerima dana insentif fiskal sebesar Rp6 miliar oleh Kementerian Keuangan
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: irwan sy
Ringkasan Berita:
- Pemkot Mojokerto menerima dana insentif fiskal sebesar Rp6 miliar dari Kemenkeu atas capaian kinerja penanganan stunting yang luar biasa.
- Prevalensi stunting Kota Mojokerto terus turun, mencapai angka 1,16 persen per September 2025.
- Keberhasilan didukung strategi hulu-hilir, termasuk edukasi Catin/Ibu Hamil, intervensi gizi spesifik/sensitif, dan inovasi.
- Pemkot Mojokerto meraih predikat terbaik pertama se-Jawa Timur atas kinerja pelaksanaan konvergensi percepatan penurunan stunting.
SURYA.co.id | MOJOKERTO - Pemkot Mojokerto ditetapkan sebagai penerima Dana Insentif Fiskal Kinerja (DIFK) sebesar Rp6 miliar oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berkat capaian kinerja penanganan stunting di daerah.
Dana insentif fiskal ini sesuai Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 330, pada 10 November tahun 2025.
Baca juga: Ning Ita Ajak Warga Kota Mojokerto Perkuat Ekonomi Mandiri Melalui Koperasi Merah Putih
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari (Ning Ita), mengungkapkan keberhasilan menekan angka stunting menjadi prestasi membanggakan.
Keberhasilan ini adalah hasil kolaboratif dari perangkat daerah, kader kesehatan, PKK hingga mitra pemerintah.
"Capaian ini merupakan kerja keras serta sinergi seluruh pihak menurunkan stunting di Kota Mojokerto, kami tidak hanya fokus pada penanganan tetapi juga pencegahan dari hulu ke hilir," kata Ning Ita sapaan Walikota Mojokerto, Kamis (13/11/2025).
Ia menjelaskan prevalensi stunting di Kota Mojokerto sesuai data EPPGBM menunjukkan tren penurunan signifikan, yaitu sebesar 9,04 persen tahun 2019 turun 7,71 persen.
Di tahun 2021 turun menjadi 4,84 persen, di angka 3,12 persen tahun 2022, Tahun 2023 turun menjadi 2,04 persen dan Tahun 2024 turun 1,54 pesen, pada September 2025 turun menjadi 1,16 persen.
"Penurunan stunting signifikan ini bukti nyata program intervensi yang kita lakukan efektif dan tepat sasaran," ucap Ning Ita.
Ning Ita mengatakan Pemkot Mojokerto memiliki strategi komperhensif dari hulu hilir dalam percepatan penurunan stunting meliputi kolaborasi lintas sektor, pendekatan keluarga dan masyarakat.
Program sosialisasi dan edukasi berkelanjutan bagi Catin (Calon pengantin), ibu hamil dan keluarga dengan balita.
Kemudian, penguatan intervensi gizi spesifik dan sensitif yang memanfaatkan aplikasi digital guna pemantauan tumbuh kembang anak.
Berkat capaian penurunan stunting yang efektif ini, Pemkot Mojokerto diganjar dana insentif fiskal.
"Dana insentif fiskal akan kami manfaatkan sebaik mungkin, seperti memperkuat program penanganan stunting dengan korban target Kota Mojokerto bebas stunting," tegasnya.
Ning Ita menambahkan Pemkot Mojokerto dalam percepatan penurunan angka stunting juga menggerakkan PKK dan kader posyandu dan menggandeng lintas sektor.
Dana Insentif Fiskal Kinerja
Kota Mojokerto
Pemkot Mojokerto
stunting
Ning Ita
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
| UPT Tahura R Soerjo Sebut Jalur Pacet-Cangar Mojokerto akan Ditutup saat Cuaca Ekstrem Hujan Deras |
|
|---|
| 3 Amalan untuk Orangtua yang Sudah Meninggal Menurut Ustadz Adi Hidayat |
|
|---|
| Jadikan Sheila Dara Aisha sebagai 'Teman Spesial', The Palace Jeweler: Refleksi Keanggunan Masa Kini |
|
|---|
| Kinerja Solid di Kuartal III/2025, Merdeka Battery: Kemajuan Stabil di Seluruh Rantai Nilai Nikel |
|
|---|
| Penyebab Wanita 51 Tahun Tewas Usai Ngamar Bareng Brondong Di Banyuwangi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/PERCEPATAN-PENURUNAN-STUNTING-Pemkot-Mojokerto-ditetapkan-seb.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.