Hadirkan PRUCritical Amanah, Prudential Syariah: Perlindungan Finansial dari Risiko Penyakit Kronis

Prudential Syariah menghadirkan produk PRUCritical Amanah (PCA), perlindungan penyakit kritis komprehensif yang memberikan manfaat

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: irwan sy
Prudential
PERLINDUNGAN PENYAKIT KRITIS - Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah, Vivin Arbianti Gautama (tengah) memaparkan hasil studi 'Suara Pasien Indonesia' yang menunjukkan 9 dari 10 masyarakat menunda perawatan karena faktor biaya dan kurangnya informasi. Prudential Syariah menghadirkan produk PRUCritical Amanah (PCA), perlindungan penyakit kritis komprehensif yang memberikan manfaat sejak tahap awal diagnosis. 

Ringkasan Berita:
  • Kasus penyakit kritis di Indonesia naik 11 persen (33 juta kasus) pada 2024, berdampak besar pada stabilitas ekonomi rumah tangga.
  • Ada 9 dari 10 orang Indonesia menunda pengobatan karena alasan biaya, sementara biaya operasi kritis di luar negeri bisa mencapai Rp300 juta.
  • Prudential Syariah hadirkan PRUCritical Amanah (PCA).
  • Memiliki proteksi syariah sejak dini kini dianggap kebutuhan mendasar untuk menjaga ketahanan finansial keluarga di tengah tingginya risiko kesehatan dan biaya medis.

 

SURYA.co.id, SURABAYA – Meningkatnya kasus penyakit kronis di Indonesia kini tak hanya menjadi isu kesehatan, tapi juga ekonomi rumah tangga.

Data menunjukkan, satu dari tiga orang dewasa di Indonesia berisiko mengalami lebih dari satu kondisi penyakit kronis, dan hal ini berdampak besar terhadap stabilitas finansial keluarga.

Baca juga: 85 Juta Warga Tak Punya Asuransi, Prudential Syariah Rilis PRUHeritage Syariah Essensial Plan

Lonjakan kasus penyakit kritis di Indonesia naik 11 % pada 2024, dari 29,7 juta menjadi 33 juta kasus.

Kondisi ini membuat biaya pengobatan dan risiko kehilangan pendapatan semakin tinggi, terutama bagi keluarga yang pencari nafkahnya jatuh sakit.

Di sisi lain, tingginya biaya pengobatan mendorong banyak warga Indonesia mencari perawatan medis ke luar negeri.

Setiap tahun, sekitar satu juta warga melakukan pengobatan ke Malaysia, Singapura, Jepang, hingga Eropa, dengan biaya operasi jantung saja bisa mencapai Rp300 juta.

Inflasi medis global bahkan berpotensi membuat biaya ini terus meningkat.

Ironisnya, studi Prudential menunjukkan 9 dari 10 orang Indonesia justru menunda pengobatan karena alasan biaya, kurang informasi, atau tanggung jawab keluarga.

Proteksi Syariah

Kondisi ini memperburuk penyakit sekaligus menggerus kemampuan finansial rumah tangga.

“Risiko bisa datang kapan saja dan di mana saja. Karena itu, penting memiliki proteksi syariah sejak dini selagi sehat. Perlindungan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendasar agar keluarga Indonesia dapat menjalani hidup dan masa depan dengan lebih tenang,” ujar Vivin Arbianti Gautama, Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah, Rabu (12/11/25).

Prudential Syariah menghadirkan produk PRUCritical Amanah (PCA), perlindungan penyakit kritis komprehensif yang memberikan manfaat sejak tahap awal diagnosis.

Produk tersebut, lanjutnya, mengusung semangat Lebih Awal Lebih Tenang, dengan perlindungan hingga Rp1 miliar, pembebasan kontribusi pascaklaim disetujui, serta manfaat akhir kepesertaan hingga 100 % santunan asuransi bagi plan plus.

Selain menjadi instrumen proteksi, produk asuransi syariah juga berperan dalam membangun ketahanan ekonomi keluarga dan ekosistem keuangan syariah nasional.

Menurutnya, model bisnis berbasis gotong royong dan keadilan yang diusung Prudential Syariah selaras dengan prinsip Syariah untuk Semua, memperkuat kontribusi industri keuangan syariah terhadap perekonomian nasional.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved