KPK Tangkap Bupati Ponorogo
6 Lokasi Termasuk Rumah Dinas Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Digeledak KPK, Ditemukan Uang Tunai
KPK menggeledah di enam lokasi berbeda di wilayah Ponorogo, Selasa (11/11/2025) termasuk rumah dinas Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Ringkasan Berita:
- KPK menemukan uang tunai saat menggeledah rumah dinas Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko pada Selasa (11/11/2025), dalam pengembangan kasus dugaan suap dan gratifikasi.
- Penggeledahan dilakukan di enam lokasi berbeda, termasuk rumah dinas bupati, kantor pemerintah daerah, dan rumah keluarga Sugiri.
- Kasus ini menjerat empat tersangka dengan total dugaan aliran dana mencapai Rp2,6 miliar dari suap jabatan, proyek RSUD, dan gratifikasi lainnya.
SURYA.CO.ID - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di enam lokasi berbeda di wilayah Ponorogo, Selasa (11/11/2025) dalam pengembangan kasus dugaan korupsi yang menjerat Bupati Sugiri Sancoko.
Enam lokasi yang digeledah meliputi rumah dinas bupati, rumah tersangka Sucipto (SC), kantor bupati, kantor Sekda, kantor BPKSDM, serta rumah Elly Widodo, adik Sugiri.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menjelaskan, penggeledahan dilakukan sebagai bagian dari lanjutan penyidikan kasus suap pengurusan jabatan, suap proyek pengadaan, dan gratifikasi di lingkungan Pemkab Ponorogo.
"Dalam lanjutan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi suap terkait pengurusan jabatan, suap proyek pengadaan, serta gratifikasi di lingkungan pemerintah kabupaten Ponorogo, hari ini Selasa (11/11), penyidik melakukan penggeledahan di 6 lokasi," ujar Budi dalam keterangan tertulisnya.
Dari penggeledahan tersebut, penyidik mengamankan sejumlah dokumen penting dan barang bukti elektronik.
Selain itu, di rumah dinas Bupati, tim KPK juga menemukan uang tunai baru yang disita sebagai barang bukti.
"Penyidik mengamankan sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik. Selain itu, di rumah dinas bupati, penyidik juga mengamankan barbuk uang," ungkap Budi.
Budi menambahkan, seluruh barang bukti yang ditemukan akan didalami lebih lanjut dan dijadikan petunjuk untuk melengkapi berkas perkara.
Temuan uang tunai ini terpisah dari uang Rp500 juta yang diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat (7/11/2025).
Sebelumnya, Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan bahwa uang Rp500 juta tersebut diterima melalui ipar bupati, Ninik (NNK), di rumah Ninik, bukan di rumah dinas.
Penggeledahan kali ini menjadi bagian dari lanjutan penyidikan pasca-OTT yang menyeret nama Bupati Sugiri Sancoko.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan empat orang tersangka.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Sekretaris Daerah Agus Pramono ditetapkan sebagai pihak penerima. Sementara Direktur RSUD dr. Harjono, Yunus Mahatma, serta pihak swasta Sucipto ditetapkan sebagai pemberi suap.
KPK menduga Sugiri menerima aliran dana sekitar Rp2,6 miliar dari tiga sumber berbeda, yakni suap pengurusan jabatan, fee proyek di RSUD, serta penerimaan gratifikasi lainnya.
Baca juga: Sosok Arief Pujiana, Lolos Seperti Elly Widodo Usai Terjaring OTT KPK Bareng Bupati Sugiri Sancoko
Sosok 4 Tersangka
Sugiri Sancoko
Sugiri Sancoko lahir 26 Februari 1971.
Ia adalah Bupati Ponorogo yang menjabat pada periode 2021–2024.
Pasangan Sugiri Sancoko – Lisdyarita yang diusung PDIP, PAN, PPP, dan Hanura memenangkan Pemilihan umum Bupati Ponorogo tahun 2020 dengan perolehan suara sebanyak 352.047 suara atau 61,7 persen.
Sugiri menginisiasi pembangunan mega proyek Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) yang bertempat di Gunung Gamping, Sampung, Ponorogo yang dimulai di tahun 2022 serta dicanangkan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Sugiri populer karena figurnya sebagai Bupati Merakyat.
Hal ini dibuktikan dengan simbol Semut Ireng yang banyak digunakan partisipan ketika kampanye 2020 yang menggambarkan bahwa Sugiri diusung rakyat banyak.
Dalam bertugas, seringkali Sugiri turun langsung ke lapangan dan menemui warganya secara langsung.
Ia juga memiliki panggilan unik kepada rakyatnya, yaitu "Frenn/prenn" (dalam bahasa Inggris: Friend) yang berarti teman.
Sugiri lahir di Dusun Darat, Desa Gelang Kulon, Kecamatan Sampung, Ponorogo. Sugiri berasal dari keluarga petani dan dibesarkan oleh pasangan (alm) Bapak Sinto dan (almh) Ibu Situn.
Putra ke-6 dari ke-7 bersaudara tersebut lahir di Ponorogo, 26 Februari 1971.
Di tahun 2000, Sugiri menikah dengan Susilowati dan dikaruniai tiga orang anak (Jian Ayune Sundul Langit, Lintang Panuntun Qolbu, dan Gibran Cahyaning Pangeran).
Ketiga nama anak Sugiri terbilang cukup unik lantaran ia menggunakan pendekatan idiosinkratis dalam penamaannya. Putri sulungnya, Jian Ayune Sundul Langit, pernah menjadi sorotan warganet lantaran namanya yang tak biasa.
Tokoh Ponorogo ini memiliki panggilan akrab “Kang Giri”.
Ia meniti karir sebagai wartawan dan pengusaha reklame. Di tahun 2009-2014 menjadi anggota DPRD Jatim dan diperpanjang lagi di tahun 2014-2015.
Di periode keduanya, Sugiri tidak menuntaskan jabatan dewan karena didorong maju ke Pilkada Ponorogo 2015, namun tidak memenangkan pemilihan.
Selama tidak menjabat, Sugiri pergi ke Aceh.
Di sana, ia bertani jagung bersama beberapa rekan dari Jawa Timur. Berhenti dari bertani jagung, muncul tawaran untuk menetap di Sumatera.
Sugiri sempat dipinang untuk menjadi calon Wakil Bupati Banyuasin di Sumatera Selatan yang banyak dihuni transmigran asal Ponorogo.
Namun, berakhir dengan batal mendapatkan rekomendasi. Unik, Sugiri dilantik sebagai Bupati Ponorogo tepat di hari ulang tahunnya yang ke-50 di Gedung Grahadi: 26 Februari 2021.
Agus Pramono
Agus Pramono merupakan lulusan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN), kini dikenal sebagai Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Ia lahir di Madiun 55 tahun lalu, dan besar di Kecamatan Kebonsari.
Kariernya dimulai sebagai Sekretaris Camat Dolopo pada 1998, lalu menjadi Camat Mejayan di awal 2000-an.
Pada 2009, ia dipercaya sebagai Kepala Bakesbangpolinmas Kabupaten Madiun, kemudian menjabat Asisten Pemerintahan pada 2011.
Yunus Mahatma
Lahir di Kabupaten Blitar, dr Yunus Mahatma menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Brawijaya Malang.
Ia memulai karier sebagai PNS di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku pada 1991, sebelum pindah ke Magetan pada 1999 akibat kerusuhan.
Setelah menempuh pendidikan spesialis penyakit dalam di Universitas Diponegoro, ia sempat mengabdi di Aceh, lalu kembali ke Magetan pada 2006.
Pada 2013, ia menjabat sebagai Direktur RSUD dr Sayidiman Magetan hingga 2019.
Pada 2021, dr Yunus memilih pensiun dini dan mengikuti asesmen untuk menjadi Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo.
Sucipto
Belum ada informasi mengenai sosok Sucipto, rekanan RSUD Ponorogo.
Sugiri Sancoko
Bupati Ponorogo ditangkap KPK
KPK Tangkap Bupati Ponorogo
Rumah Dinas Bupati Ponorogo
Meaningful
Multiangle
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
| KPK Geledah Kantor Pemkab Ponorogo 6 Jam Lebih, Ini Kata Kepala Bagian Protokol Hadi Priyanto |
|
|---|
| Sosok Lisdyarita yang Kini Jabat Plt Bupati Ponorogo, Harta Kekayaannya Turun Selama Jabat Wabup |
|
|---|
| Sosok Arief Pujiana, Lolos Seperti Elly Widodo Usai Terjaring OTT KPK Bareng Bupati Sugiri Sancoko |
|
|---|
| 6 Jam Geledah Gedung Pemkab Ponorogo Tanpa Bicara, Penyidik KPK Angkut 3 Koper Diduga Barang Bukti |
|
|---|
| Usai tangkap Sugiri Sancoko, KPK Masih Obok-obok Lingkungan Pemkab Ponorogo |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Duduk-Perkara-Bupati-Ponorogo-Sugiri-Sancoko-Jadi-Tersangka-KPK-Suap-Jabatan-dan-Proyek-RSUD.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.