Pelatihan Vertical Rescue Nasional di UTM Bangkalan, Cetak Mental Profesional Saat Situasi Darurat

Sekolah Vertical Rescue Tingkat 1 menjadi wadah pembelajaran yang mempertemukan teori akademik dengan praktik lapangan

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
Humas UTM Bangkalan
GENERASI PENYELAMAT - Wall Climbing Centre Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menjadi pusat pelatihan Sekolah Vertical Rescue Tingkat I bertemakan ‘Challenge The Height Strengthen The Bone’ yang diinisiasi Mahasiswa Pecinta Alam (MPA) Ghubatras UTM bekerja sama dengan VRI mulai Jumat (7/11/2025) hingga Minggu (9/11/2025). 

Hal senada disampaikan dua personel Polairud Polda Jawa Tengah; Aiptu Dedi Rahmat dan Aiptu Sulung Juni Cahyanto.

Tujuan keduanya mengikuti Sekolah Vertical Rescue adalah mendukung Tim SAR Polairud Polda Jawa Tengah dalam kegiatan operasi-operasi SAR di wilayah Polda Jawa Tengah.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UTM, Surokim menegaskan, UTM memandang pelatihan Sekolah Vertical Rescue tersebut sebagai bagian integral dari pendidikan holistic. 

Sekaligus penegasan bahwa dunia pendidikan tinggi tidak boleh berhenti pada teori, tetapi juga harus memberi ruang bagi mahasiswa untuk mengasah ketrampilan nyata. “Kami menyiapkan generasi penyelamat tangguh dan mandiri,” tegas Surokim.

Sekolah Vertical Rescue Tingkat 1 ini, lanjutnya, menjadi wadah pembelajaran yang mempertemukan teori akademik dengan praktik lapangan. 

Mahasiswa dilatih untuk tidak hanya berpikir logis dan ilmiah, tetapi juga dituntut cepat dalam mengambil keputusan saat dihadapkan pada situasi kritis.

“Kegiatan ini juga menjadi ajang pembentukan soft skills. Seperti kepemimpinan, komunikasi efektif, dan kemampuan bekerja dalam tim kompetensi yang kini menjadi tuntutan utama dalam dunia profesional dan kemanusiaan. Sehingga terwujud kolaborasi lintas profesi, wujud sinergi untuk kemanusiaan,” papar Surokim.

Menurutnya, salah satu kekuatan utama kegiatan ini terletak pada kolaborasi antar peserta yang tidak hanya berasal dari dunia kampus, tetapi juga dari berbagai perwakilan mahasiswa perguruan tinggi, lembaga sosial, instansi pemerintahan, hingga komunitas relawan independen. 

“Melalui sinergitas lintas profesi ini, membuktikan bahwa penyelamatan bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan panggilan bersama. Di sinilah Sekolah Vertical Rescue Tingkat 1 berperan sebagai wadah persaudaraan dan kerja sama lintas batas,” pungkasnya.  ****

 

Sumber: Surya
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved