Dinkes, IIDI dan IDI Gresik Sosialisasi Bahaya Tuberkulosis ke Warga di CFD

Pemkab Gresik terus bergerak cepat dalam upaya memberantas penyakit Tuberkulosis (TBC).

Penulis: Willy Abraham | Editor: irwan sy
IIDI Gresik
SOSIALIASI TBC - Dinkes, IDI, dan IIDI Gresik sosialiasi tuberkulosis saat CFD di WEP, Minggu (9/11/2025). Melalui kolaborasi antara Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI), serta lembaga kesehatan lainnya, berbagai langkah sosialisasi dan edukasi digencarkan agar masyarakat semakin sadar akan bahaya penyakit menular ini. 

Ringkasan Berita:
  • Pemkab Gresik menargetkan Gresik bebas TBC pada 2028, dua tahun lebih cepat dari target nasional.
  • Upaya TBC melibatkan kolaborasi antara Dinkes, IDI, IIDI, dan lembaga lain untuk penanggulangan, gizi, dan pendampingan.
  • Sosialisasi dan edukasi gencar dilakukan (termasuk di CFD) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya dan pentingnya pengobatan teratur.
  • Dilakukan screening masif di berbagai lokasi (Puskesmas, desa, CFD) untuk menemukan kasus sedini mungkin dan memastikan pengobatan.

 

SURYA.co.id | GRESIK - Pemkab Gresik terus bergerak cepat dalam upaya memberantas penyakit Tuberkulosis (TBC).

Melalui kolaborasi antara Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI), serta lembaga kesehatan lainnya, berbagai langkah sosialisasi dan edukasi digencarkan agar masyarakat semakin sadar akan bahaya penyakit menular ini.

Baca juga: Buka Kamis Aspirasi Dan Aplikasi e-Asmara, DPRD Gresik Mudahkan Pengaduan Dari Masyarakat

Salah satu kegiatan sosialisasi dilakukan di area Car Free Day (CFD) Gresik, Minggu (9/11/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari tindak lanjut radiogram Kementerian Kesehatan RI tentang penanggulangan penyakit Tuberkulosis, sekaligus langkah nyata mengejar target Gresik bebas TBC tahun 2028, dua tahun lebih cepat dari target nasional Indonesia bebas TBC pada 2030.

Kepala Dinas Kesehatan Gresik, dr Mukhibatul Khusnah, mengatakan CFD menjadi lokasi strategis untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat luas.

“Kenapa di CFD? Karena ini salah satu tempat yang bagus untuk kami melakukan sosialisasi pencegahan penyakit TBC ini. Banyak orang berkumpul di sini, tapi sosialisasi kami tidak hanya di sini saja tentunya,” ujarnya.

Menurut Khusnah, Dinkes Gresik berkomitmen melakukan berbagai strategi masif agar target eliminasi TBC pada 2028 tercapai.

Salah satunya dengan edukasi rutin kepada masyarakat agar lebih memahami bahaya TBC dan pentingnya pengobatan teratur.

“Eliminasi TBC Gresik menargetkan tahun 2028. Karena itu gencar melakukan sosialisasi agar masyarakat tahu bahaya TBC. Langkah yang ditempuh untuk menurunkan TBC di Gresik bisa melalui sosialisasi seperti ini di CFD,” imbuhnya.

Libatkan Berbagai Pihak

Upaya eliminasi TBC di Gresik tidak bisa berjalan sendiri.

Dinkes melibatkan berbagai pihak, mulai dari IDI, IIDI, hingga lembaga kesehatan lain.

Kolaborasi ini penting karena penanggulangan TBC tidak hanya soal pengobatan, tetapi juga gizi, pendampingan pasien, dan edukasi keluarga.

"Karena dalam penanggulangan TBC ini kompleks, jadi harus kolaborasi agar lebih cepat. Ada faktor gizi, masalah obatnya, bagaimana perawatannya, dan bagaimana menjelaskan kepada pasien agar minum obat secara teratur supaya cepat sembuh. Semua instansi atau lembaga kesehatan harus diikutkan,” ucap Khusnah.

Selain sosialisasi, Dinkes Gresik juga menggiatkan screening untuk menemukan penderita TBC sedini mungkin.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved