KPK Tangkap Bupati Ponorogo

Sosok Agus Pramono Sekda Ponorogo yang Ditangkap KPK Bareng Bupati Sugiri Sancoko, Istri Ikut Lelang

Inilah sosok Agus Pramono, Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo yang ikut ditangkap dalam OTT KPK bersama Bupati Sugiri Sancoko.

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID/Pramita Kusumaningrum
KOOPERATIF - Sekda Pemkab Ponorogo Agus Pramono saat ditemui di Gedung Graha Krida Praja Jalan Alun-alun Utara, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Agus Pramono ikut ditangkap KPK bersama Bupati Sugiri Sancoko. 
Ringkasan Berita:- Selain Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, KPK juga menangkap 12 orang lainnya, termasuk Sekda Agus Pramono.
- Sugiri dan Agus Pramono telah tiba di KPK untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. 
- Rekam jejak Agus Pramono yang istrinya pernah ikut lelang jabatan, terungkap.  

 

SURYA.CO.ID - Inilah sosok Agus Pramono, Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo yang ikut ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Jumat (7/11/2025). 

Agus Pramono ditangkap bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan 11 orang lainnya Direktur Utama RSUD Ponorogo. 

Kabar ditangkapnya Agus Pramono diakui Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo.

“Pihak-pihak yang diamankan dan dibawa ke Jakarta pagi ini yaitu Bupati, Sekda, Dirut RSUD, Kabid Mutasi Setda, dan 3 pihak swasta. Salah satunya adik Bupati,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam keterangannya, Sabtu (8/11/2025).

Agus Pramono, bersama Sugiri Sancoko dan empat orang lainnya, tiba di Gedung Merah Putih pada pagi ini.

Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto memastikan Sugiri Sancoko, Agus Pramono dan 11 lainnya ditangkap terkait tindak pidana korupsi dalam proses mutasi dan promosi jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

“Mutasi dan promosi jabatan,” ujarnya singkat.

Fitroh tidak membeber secara rinci modus dan kronologi kasusnya, termasuk berapa uang yang diamankan dari OTT tersebut. 

Sesuai prosedur hukum, KPK memiliki waktu maksimal 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang diamankan, termasuk Sugiri Sancoko.

Keterangan lebih lanjut mengenai kronologi penangkapan, barang bukti, dan pihak lain yang terlibat akan disampaikan dalam konferensi pers resmi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo maupun kuasa hukum Sugiri Sancoko.

Kabar ikut ditangkapnya Agus Pramono mulai mencuat saat 'mobilnya terparkir Mapolres Ponorogo, Jalan Bhayangkara, Kelurahan Banyudono, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Sabtu (8/11/2025) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Selain itu, juga ada mobil dinas direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo, dr Yunus Mahatma,

Siapakah Agus Pramono?

PEJABAT KENA NONJOB - Sekda Ponorogo, Agus Pramono memberikan keterangan tentang pemberhentian pejabat eselon 2 di Gedung Graha Krida Praja, Ponorogo, Selasa (4/3/2025).
PEJABAT KENA NONJOB - Sekda Ponorogo, Agus Pramono memberikan keterangan tentang pemberhentian pejabat eselon 2 di Gedung Graha Krida Praja, Ponorogo, Selasa (4/3/2025). (surya/pramita kusumaningrum (pramita))

Agus Pramono menjabat Sekda Ponorogo sejak Sugiri Sancoko menjabat di periode pertama. 

Selama mendampingi tugas Bupati Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Lisdyarita, Agus Pramono menyebut Bupati Sugiri memiliki mimpi besar tentang pembangunan infrastruktur dan pengembangan sektor pendidikan serta kesehatan yang akan mengubah Ponorogo lebih hebat.

“Seseorang yang memiliki mimpi besar akan menjadi besar ketika dapat merealisasikan mimpi-mimpinya,” kata Sekda Agus Pramono dalam sambutannya saat menghadiri acara Refleksi Dua Tahun Kepemimpinan Bupati Sugiri Sancoko - Wabup Lisdyarita di Pendopo Kabupaten, Senin (27/2/2023) malam.

Sekda Agus meyakini Bupati Sugiri adalah sosok pemimpin yang mampu merealisasikan mimpi besarnya.

Berikut fakta-fakta: 

Masuk Bursa Pj Wali Kota Madiun

Nama Sekretaris Sekda Ponorogo, Agus Pramono masuk dalam bursa Penjabat (Pj) Wali Kota Madiun.

Nama Sekda Ponorogo Agus Pramono diajukan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) oleh DPRD Kota Madiun.

Agus Pramono tak sendiri, dua nama lainnya yang diajukan adalah Sekda Kota Madiun Soeko Dwi Handiarto dan Sekda Kabupaten Ngawi Mokh Sodiq Triwidiyanto.

Ketika dikonfirmasi, Agus Pramono memilih irit bicara tentang namanya masuk bursa Wali Kota Madiun.

Padahal, sebelumnya Agus Pramono juga diajukan oleh DPRD Madiun sebagai Pj Bupati Madiun.

“Sudah dua kali memang. Aku (saya) prinsipnya seperti air mengalir saja,” ujar Agus Pramono singkat, Rabu (6/12/2023).

Agus sendiri mengaku enggan berandai-andai, apakah nanti jika dipilih dan harus menanggalkan jabatan sebagai Sekda Ponorogo.

“Ya itu air mengalir,” katanya lagi.

“Saya pokoknya nderek (ikut) Pak Bupati (Sugiri Sancoko), Kalau Pak Bupati sudah berbicara ke njenengan (wartawan) ya itu. Sudah ya,” pungkas Agus Pramono

“Muncul lagi ya? Ya semakin banyak kader Ponorogo masuk bursa Pj (Penjabat) bupati atau wali kota semakin bagus,” ujar Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko pada Senin (4/12/2023).

Kang Giri, sapaan akrab Sugiri Sancoko, mengatakan bahwa itu sebuah prestasi. Bahwa kader Ponorogo juga dilirik sebagai Pj Wali Kota Madiun.

“Artinya saya mendidik berhasil,” kata Kang Giri berkelakar.

Ketika ditanya, apakah berkenan jika Agus Pramono dilantik senagai Pj wali kota? Kang Giri menjawab sebagai sahabat, dirinya tentu tidak rela. Lantaran teman bekerja untuk menata dan memperbaiki Ponorogo menghilang.

“Kalau nanti dipilih Pak Sekda (Agus Pramono) dipilih sebagai Pj wali kota saya mendukung. Artinya kader Ponorogo bisa disebar ke mana saja. Semakin bagus bukan,” pungkasnya.

Istri Ikut Lelang Jabatan

Istri Agus Pramono, Besse Tenrisampeang mendadak jadi perbincangan di lingkungan Pemkab Ponorogo dan masyarakat.

Besse menjadi salah satu peserta Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) atau biasa disebut lelang jabatan.

Basse bersaing bersama 4 peserta lain untuk mengisi jabatan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Ponorogo.

Masuknya istri sekda itu mendapat respons dari akademisi, dalam hal ini Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Happy Susanto.

“Pertama aturan itu memang tidak pilih-pilih, aturan ditetapkan dan semua orang yang memenuhi syarat berhak untuk masuk,” ungkap Happy Susanto, Jumat (15/3/2024).

Termasuk, kata Happy, yang dekat dengan panitia seleksi (pansel). Dalam arti ada hubungan kekeluargaan pun tidak ada aturan tertulis yang melarang.

“Berarti ini menjadi PR bagi pansel untuk menjaga profesionalitas dan netralitas, sehingga semua proses tetap transparan agar masyarakat percaya,” ujar Happy.

Ditegaskan pula, profesionalisme memang harus ditegakkan dalam seleksi dan kinerja sehingga bukan sebatas omongan di media massa. “Misalnya dibutuhkan tim apa atau pansel harus dijauhkan dari conflit of interest itu. Harus benar-benar netral dan benar-benar kompeten,” terangnya.

Mengenai masuknya Besse Tenrisampeang dalam lelang jabatan, lanjutnya, kalau nanti terpilih menjadi Kepala Baskesbangpol tentu akan menjadi catatan, dan itu tidak bisa dihindari.

“Kalau seleksi dan penilaiannya memang transparan, buktikan ke masyarakat agar bisa dipahami. Misalkan hasilnya tinggi dari sekian banyak kriteria,” papar Happy.

Selain itu Happy menyarankan tentang transparasi yang harus diperhitungkan. Karena kalau penilaian dalam keikutsertaan Basse tidak transparan, tentu akan menjadi catatan sejarah. “Kuncinya itu, transparan dan profesional. Terlepas peraturan boleh siapa saja tidak bisa pilih-pilih,” pungkasnya. (kompas.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved