Banjir Dan Tanah Longsor Terjadi di 8 Kecamatan di Lumajang, Bupati Upayakan Normalisasi Saluran Air

Cuaca ekstrem juga menerjang Kecamatan Padang, hingga longsor di jalan penghubung Desa Padang–Desa Mojo dan Desa Mojo–Kalisemut.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Deddy Humana
Diskominfo Lumajang
BANJIR LUMAJANG - Pantauan dari udara kondisi banjir yang merendam wilayah Rowokangkung dan Jatiroto di Kabupaten Lumajang Hingga Minggu (2/11/2025) sebanyak 8 kecamatan terdampak cuaca ekstrem. 

SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Cuaca ekstrem berupa hujan deras beberapa hari terakhir membuat ribuan rumah warga di dua kecamatan di Kabupaten Lumajang terendam banjir.  

Berdasarkan data BPBD Lumajang, sejauh ini ada 8 kecamatan terdampak banjir hingga Minggu (2/11/2025). 

Setidaknya 2.120 lebih rumah warga di sejumlah desa terdampak banjir akibat hujan deras itu. Rinciannya, 1.185 rumah berada di Desa Rojopolo dan 40 rumah di Desa Kaliboto Kidul, Kecamatan Jatiroto. Serta 895 rumah tersebar di Desa Rowokangkung, Nogosari, dan Sidorejo di Kecamatan Rowokangkung. 

Cuaca ekstrem juga menerjang Kecamatan Padang, hingga longsor di jalan penghubung Desa Padang–Desa Mojo dan Desa Mojo–Kalisemut.

Di Kecamatan Sukodono, genangan air dilaporkan terjadi di RW 09 Desa Dawuhan Lor, RW 08 Desa Kutorenon, dan Perumahan Sakinah Desa Sumberejo. Kecamatan Kedungjajang terjadi longsor di Dusun Gondang, Desa Krasak (penghubung Dadapan–Gucialit).

Kecamatan Lumajang, genangan melanda Kelurahan Tompokersan dan Rogotrunan. Kemudian di Kecamatan Candipuro, genangan di Jalan Nasional Desa Sumberwuluh serta longsor di KM 54 dan 56 Piket Nol.

Di Kecamatan Pronojiwo, longsor menimpa dua rumah di Desa Tamanayu dan Desa Sumberurip. Terakhir, adalah di Kecamatan Tempursari, di mana luapan sungai Sukosari mengalami kenaikan debit cukup signifikan.

Seluruh titik terdampak kini menjadi prioritas distribusi bantuan pemerintah sebagaimana instruksi Bupati Lumajang, Indah Amperawati ketika turun langsung ke lokasi terdampak. 

“Bantuan ini bukan hanya bentuk kepedulian, tetapi juga tanggung jawab pemerintah untuk hadir langsung di tengah masyarakat saat mereka membutuhkan,” terang Indah. 

Bantuan yang disalurkan mencakup makanan siap saji, air bersih, perlengkapan kebersihan, kebutuhan bayi, dan selimut. 

Pemerintah memastikan bantuan diberikan secara berkelanjutan agar warga dapat bertahan dengan layak hingga kondisi benar-benar pulih.

Selain penyaluran bantuan, bupati juga meninjau proses pembersihan aliran Avfur Banter menggunakan alat berat mini (eskavator kecil). Ini dilakukan untuk memperlancar aliran air yang sempat tersumbat lumpur dan eceng gondok.

“Alat berat mini sudah bekerja. Kita tidak menunggu, karena ini tentang keselamatan warga dan kelancaran air. Kami ingin memastikan penanganan dilakukan dengan cepat dan tuntas,” ungkap Indah.

Pemkab Lumajang juga menyiapkan program lanjutan berupa normalisasi saluran air sepanjang 3 KM yang belum tertangani. 

Menurut Indah, program ini memerlukan koordinasi dengan Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Timur, karena wilayah tersebut termasuk dalam kewenangan pemerintah provinsi.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved