180 Rambu Jalur Evakuasi Dipasang di Kota Kediri, Antisipasi Hadapi Bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Kediri memasang rambu jalur evakuasi di seluruh wilayah untuk menghadapi potensi bencana

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa BPBD Kota Kediri
RAMBU JALUR EVAKUASI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri memasang 180 rambu jalur evakuasi di 46 kelurahan di Kota Kediri. Tujuannya supaya warga siap menghadapi potensi bencana. 
Ringkasan Berita:
  • Siap hadapi potensi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri memasang rambu jalur evakuasi di seluruh wilayah
  • Sebelum pemasangan, BPBD Kota Kediri diskusi bersama seluruh kelurahan untuk menentukan titik-titik strategis
  • Rambu-rambu evakuasi tidak hanya menjadi petunjuk arah, tetapi juga simbol kesadaran warga Kota Kediri menghadapi ancaman bencana

 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri memasang rambu jalur evakuasi di seluruh wilayah untuk menghadapi potensi bencana.

Kegiatan ini berlangsung sejak September 2025 dan berkolaborasi dengan 46 kelurahan di Kota Kediri.

Sebelum pemasangan dilakukan, BPBD Kota Kediri mengadakan diskusi bersama seluruh kelurahan lebih dulu, untuk menentukan titik-titik strategis.

"Kami mengumpulkan seluruh kelurahan untuk menjaring saran dan masukan. Mereka kemudian memberikan rekomendasi serta mengusulkan lokasi pemasangan di wilayah masing-masing," kata 
Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri, Joko Arianto, Sabtu (25/10/2025).

Baca juga: Peringatan Hari Santri Nasional 2025, Wakil Wali Kota Kediri Sampaikan Pesan Ini

Dari hasil koordinasi tersebut, BPBD Kota Kediri telah memasang sekitar 180 rambu yang terdiri dari rambu titik kumpul, jalur evakuasi, tempat pengungsian, hingga penanda daerah rawan banjir dan longsor. 

Selain itu, BPBD juga mendapatkan bantuan 58 rambu tambahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, termasuk di antaranya rambu imbauan larangan membuang sampah di sungai.

Baca juga: Puskesmas Jatirogo Tuban Rusak Diterjang Hujan Deras, Pelayanan Dipindah ke Pustu Jatiklabang

Rambu-rambu tersebut telah dipasang di sekitar sungai yang rawan meluap saat musim hujan.

Joko menuturkan, langkah ini merupakan bagian dari program mitigasi pra-bencana yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat.

"Kita tidak tahu kapan dan di mana bencana akan terjadi. Dengan adanya rambu jalur evakuasi dan titik kumpul di setiap kelurahan, diharapkan warga dapat segera menuju tempat aman ketika bencana terjadi," jelasnya.

Ia juga menambahkan, pihaknya akan melakukan sosialisasi lanjutan agar masyarakat memahami fungsi dan keberadaan rambu evakuasi tersebut. 

Baca juga: Sempat Tertahan di Gresik Akibat Cuaca Buruk, Ratusan Penumpang Akhirnya Menyeberang ke Bawean

Sosialisasi ini akan dilakukan melalui berbagai kegiatan BPBD, serta berkoordinasi langsung dengan pihak kelurahan dan komunitas masyarakat.

"Kami akan terus mengedukasi masyarakat, terutama melalui kegiatan-kegiatan BPBD agar mereka tahu jalur evakuasi di wilayahnya. Selain itu, kami juga akan melakukan monitoring berkala untuk memastikan semua rambu tetap terpasang dan berfungsi dengan baik," papar Joko.

Selain memasang rambu, BPBD juga mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama di area sungai.

Menurut Joko, perilaku tersebut menjadi salah satu penyebab utama terjadinya banjir.

"Kami mengingatkan masyarakat agar lebih waspada dan peduli lingkungan. Jangan membuang sampah di sungai karena tumpukan sampah bisa menyumbat aliran air," pesannya.

Joko juga menyoroti kondisi cuaca saat ini yang mulai memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi.

Ia mengingatkan warga agar menghindari berteduh di bawah pohon besar maupun papan reklame.

"Musim hujan sudah mulai turun, untuk masyarakat saya imbau agar lebih berhati-hati dan mencari tempat yang aman ketika hujan deras disertai angin," ujarnya.

Melalui berbagai langkah ini, BPBD berharap kesiapsiagaan masyarakat semakin meningkat.

Rambu-rambu evakuasi tidak hanya menjadi petunjuk arah, tetapi juga simbol kesadaran bersama dalam menghadapi ancaman bencana.

“Dengan adanya rambu ini, kami berharap masyarakat bisa lebih sigap dan siap menghadapi potensi bencana. Semakin cepat mereka merespons, semakin kecil risiko kerugian dan korban jiwa yang mungkin terjadi,” pungkas Joko.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved