Berebut Kebutuhan Pokok Murah, Warga Madiun Terjang Hujan Deras Menuju Kantor Kecamatan Kare

“Sampai saat ini kami sudah menggelar pasar murah di 30 titik, dari total 60 titik yang ditargetkan sepanjang tahun ini,” ujar Budi.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Deddy Humana
surya/Febrianto Ramadani (Febrianto)
ANTRE MEMBELI - Masyarakat mengantre sebelum membeli sejumlah kebutuhan pokok dalam pasar murah yang digelar DisperdagkopUM di Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Rabu (22/10/2025). 


SURYA.CO.ID, MADIUN - Pasar murah masih menjadi magnet bagi masyarakat ketika harga-harga kebutuhan pokok mahal, bahkan ratusan warga rela mengantre di halaman kantor Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Rabu (22/10/2025).

Antrean panjang itu juga demi mendapatkan sejumlah komoditas murah. Begitu tingginya antusiasme masyarakat, antrean sudah mengular sejak pagi di bawah hujan.

Namun warga tidak lapuk di bawah hujan, mereka bertahan agar tidak kehabisan komoditas yang disediakan oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (DisperdagkopUM) Kabupaten Madiun itu.

Kabid Perdagangan DisperdagkopUM Madiun, Budi Santoso mengatakan, pasar murah merupakan upaya menekan laju inflasi, sekaligus menjaga daya beli masyarakat. 

“Sampai saat ini kami sudah menggelar pasar murah di 30 titik, dari total 60 titik yang ditargetkan sepanjang tahun ini,” ujar Budi.

Ia menilai, pasar murah hadir di tengah tingginya harga bahan pokok. Sehingga masyarakat sangat membutuhkannya, karena selain membantu ekonomi, juga bagian dari strategi pengendalian inflasi daerah.

“Warga diwajibkan membawa kartu keluarga dan hanya diperbolehkan membeli satu paket sembako, guna menghindari panic buying,” jelasnya.

Pasar murah menyediakan paket sembako yang terdiri dari telur ayam seharga Rp 25.000 per KG, beras 5 KG seharga Rp 59.500, minyak goreng Rp 31.000 per 2 liter ribu, gula pasir Rp 26.000 per 2 KG, dan bawang putih 1/2 KG hanya kilogram Rp 11.000.

“Untuk gelaran di Kecamatan Kare, kami menyediakan stok beras sebanyak 1.400 KG, minyak goreng 600 liter, gula pasir 750 KG, telur 250 KG, dan bawang putih 100 KG,” jelasnya.

Pihaknya berharap pasar murah yang menjangkau sampai pelosok desa, dapat menjaga stabilitas harga serta menekan inflasi di wilayah Madiun dan sekitarnya.

Sementara salah satu warga, Purwanti menuturkan, pasar murah sangat membantu masyarakat pedesaan yang menghadapi kenaikan harga signifikan.  “Kalau di pasaran harga telur sekarang Rp 29.000 per KG, di sini cuma Rp 25.000. Jauh bedanya,” tandasnya. ******

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved