Kualitas Udara Trenggalek Terbaik di Jatim Berkat Program Pro Lingkungan, Salah Satunya Donasi Pohon

Zainul menjelaskan, peningkatan IKU tidak lepas dari berbagai program pro lingkungan yang dijalankan Pemkab Trenggalek

surya/sofyan arif candra saksi (sofyan)
PRO LINGKUNGAN - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mendampingi Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meninjau pembibitan unggul di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Sabtu (10/12/2022). Indeks Kualitas Udara (IKU) Trenggalek terbaik se-Jatim berkat banyaknya program pro lingkungan. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Semangat pembangunan berkelanjutan yang diusung Kabupaten Trenggalek menui hasil positif. Berdasarkan hasil pengukuran tahun 2024, Indeks Kualitas Udara (IKU) Kabupaten Trenggalek menjadi yang terbaik di Jawa Timur.

Pengendali Lingkungan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPKPLH)  Trenggalek, Zainul menuturkan, nilai IKU Trenggalek juga melonjak tajam dibandingkan tahun sebelumnya.

Pengukuran tahun 2023 menunjukkan nilai IKU Trenggalek berada di angka 86,59 dengan predikat baik. Saat itu, Trenggalek menempati peringkat 337 nasional dari 514 kabupaten/kota serta peringkat 15 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

"Sedangkan pada tahun 2024 nilai IKU meningkat menjadi 94,84 dengan predikat sangat baik. Di tingkat nasional kita berada di peringkat 72 besar dari 514 kabupaten/kota, dan di tingkat provinsi kita menempati peringkat terbaik se-Jawa Timur," jelas Zainul, Selasa (22/10/2025).

Zainul menjelaskan, peningkatan IKU tidak lepas dari berbagai program pro lingkungan yang dijalankan Pemkab Trenggalek. Salah satu yang paling berdampak adalah program donasi pohon, yang digagas langsung Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.

"Pak Bupati mengeluarkan Surat Edaran (SE) agar setiap individu, baik itu ASN, pelajar, maupun dunia usaha ikut berpartisipasi dalam donasi pohon," tambahnya.

Hal tersebut dinilai menjadi gerakan kolektif yang efektif dalam meningkatkan kualitas udara Bumi Menak Sopal.

Pengambilan sampel kualitas udara di Trenggalek dilakukan di 12 titik yang tersebar di beberapa kecamatan. 

Di antaranya Griya Taman Agung Permai (Kecamatan Karangan) untuk kawasan permukiman, kompleks Bappeda dan Inspektorat di Jalan Wachid Hasyim untuk kawasan perkantoran, pabrik Gondorukem di Jalan Kanjeng Jimat untuk kawasan industri, dan Taman Agropark di Jalan Soekarno-Hatta untuk kawasan transportasi.

Selain itu, titik pemantauan juga dilakukan di Kecamatan Tugu dan Kecamatan Watulimo masing-masing 4 titik. "Idealnya memang setiap kecamatan ada sampel, tetapi keterbatasan anggaran masih menjadi kendala," kata Zainul.

Dalam pengukuran tersebut parameter yang diukur meliputi gas sulfur dioksida (SO₂) dan nitrogen dioksida (NO₂).

Sedangkan pada tahun 2025, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menambahkan pengukuran PM2.5 (partikulat berukuran kurang dari 2,5 mikron) untuk mendapatkan hasil lebih komprehensif.

"Untuk hasil pengukuran tahun ini masih dalam proses. Kita tunggu hasil akhirnya pada penghujung 2025," pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved