Pendaftar Bansos Digital Banyuwangi Sudah 300.000 Orang, Pemda Imbau Hanya Yang Memang Membutuhkan

Asisten Administrasi Umum Kabupaten Banyuwangi, Choiril Ustadi mengatakan, target yang dipatok tidak terbatas pada angka capaian. 

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Deddy Humana
surya/aflahul abidin (afla)
DAFTAR BANSOS DIGITAL - Uji coba pendaftaran digitalisasi bansos di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, beberapa waktu lalu. Kini, 300 ribu lebih warga telah terdaftar. 


SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Sebanyak 300.343 kepala keluarga di Kabupaten Banyuwangi telah mendaftar dalam program bantuan sosial (bansos) digital. Pemkab Banyuwangi memastikan uji coba pendaftaran bansos di Banyuwangi akan berjalan semaksimal mungkin.

Pendaftaran bansos digital telah dibuka mulai 18 September dan akan berakhir pada 15 Oktober mendatang. Pemerintah pusat menargetkan 320.000 warga mendaftar dalam program prioritas Presiden Prabowo Subianto  untuk membuat penyaluran bantuan akurat dan tepat sasaran.

Asisten Administrasi Umum Kabupaten Banyuwangi, Choiril Ustadi mengatakan, target yang dipatok tidak terbatas pada angka capaian. 

Target utamanya yakni mendorong warga yang merasa butuh bansos bisa mendaftarkan diri. Baik secara mandiri maupun melalui agen perlindungan sosial (perlinsos).

"Uji coba ini tidak semata mengejar target angka. Prinsip utamanya adalah masing-masing pribadi yang merasa membutuhkan bisa daftarkan diri," kata Ustadi, Selasa (7/10/2025).

Dengan sisa waktu sekitar sepekan ini, pihaknya akan mendorong warga yang merasa membutuhkan bansos untuk segera mendaftar. 

Mereka bisa mendaftar secara mandiri apabila memiliki perangkat telepon cerdas dan memiliki identitas kependudukan digital. Atau mendaftar melalui agen Perlinsos yang ada.

Ustadi mengatakan, pada tenggat waktu pendaftaran bansos digital memungkinkan jumlah pendaftar lebih sedikit atau melebih target.

"Itu tidak apa-apa, memang sejak awal sudah disiapkan untuk itu. Tidak wajib semua orang mendaftar. Kami fokus pada yang merasa membutuhkan bansos," sambungnya.

Dari 300.000 warga yang telah terdaftar, Ustadi merinci, mayoritas mendaftarkan diri melalui agen Perlinsos. Jumlah agen Perlinsos di Banyuwangi ada ribuan orang. 

Mereka terdiri dari pendamping program keluarga harapan, operator desa, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan, kader dasawisma, hingga kepala organisasi perangkat daerah, camat, hingga lurah.

"Kalau data yang masuk, banyak yang melalui agen. Sebagai contoh pendaftar dari penerima program PKH saja. Itu sebanyak 48.000, dan 60 persennya tidak punya HP atau HP-nya tidak support untuk mengakses IKD," sambung dia.

Pihaknya mengimbau masyarakat yang merasa membutuhkan bansos dari pemerintah untuk mendaftarkan diri hingga batas waktu pendaftaran.

"Artinya, bagi masyarakat yang masih merasa membutuhkan tetapi belum daftar, dipersilakan. Kami minta masyarakat mendaftar secara sukarela," ujarnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved