Bus Trans Jatim Lamongan Gratis Sampai 13 Oktober, Penumpang Bisa Titip Barang Lewat Layanan Tradisi

SURYA.CO.ID LAMONGAN - Operasional bus Trans Jatim koridor VII atau Trans Jatim Sunan Drajat menjadi tonggak baru transportasi massal murah di Lamongan. Setelah diresmikan, Selasa (7/10/2025), bus Trans Jatim ini bisa dinikmati secara gratis selama sepekan atau Senin (13/10/2025) depan.

Dalam launching bus Trans Jatim koridor VII itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa melakukan pelepasan sebanyak 15 armada dari parkir wisata religi Sunan Drajat.

Trans Jatim Koridor VII akan memberikan manfaat bagi masyarakat dengan ongkos ramah di kantong, umum Rp 5000 dan untuk pelajar Rp 2.500. Bus Trans Jatim Koridor VII akan melayani penumpang lintas Lamongan, Dukun (Gresik) dan Terminal Paciran.

Jarak tempuh bus Trans Jatim dari Lamongan menuju Paciran adalah 46,6 KM dengan waktu tempuh 1,45 jam. Dan bus akan mampir di Dukun Gresik, wilayah terdekat dengan Lamongan karena harus transit dari AKDP. 

Dalam launching itu, Gubernur Khofifah juga memperkenalkan produk baru dari Trans Jatim, yaitu TRADISI (Trans Jatim Ekspedisi). Ini merupakan layanan pengiriman barang oleh-oleh di sepanjang rute dan layanan ke jalur-jalur yang dilalui.

"Jadi masyarakat bisa berwisata ke mana saja, ke daerah yang dilayani Trans Jatim. Dan bisa membeli oleh-oleh untuk ditipkan di TRADISI, kemudian diambil di terminal-terminal yang disinggahi bus Trans Jatim," kata Khofifah.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, Nyono menyampaikan, dalam 7 hari pertama bus Trans Jatim memang digratiskan untuk masyarakat sebagai sosialisasi.

Nyono menjelaskan, armada bus Trans Jatim sudah dilengkapi berbagai fitur untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang.

Fitur-fitur tersebut antara lain kursi prioritas, sabuk pengaman, CCTV, camera AI, driver monitoring system, kemudian in-cab monitoring system untuk mendeteksi awal kebakaran pada mesin serta akses yang memudahkan penumpang difabel.

"Trans jatim telah memberikan dampak nyata dan positif bagi masyarakat, karena menghemat ongkos transportasi masyarakat sampai 10-15 persen," kata Nyono.

Sementara Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, berharap bus Trans Jatim Koridor VII mampu menekan penggunaan kendaraan pribadi khususnya roda dua di kalangan pelajar, serta menekan angka kecelakaan dan meningkatkan keselamatan.

Yuhronur juga berharap konektivitas antar wilayah menggunakan moda transportasi murah itu diperluas dengan membuka rute baru, seperti Lamongan-Mantup-Balongpanggang-Mojokerto. "Sehingga konektivitas di Jatim bagian Barat lebih kuat dan lebih produktif," ujar Kaji Yes.

Ia menjelaskan, sebagai bagian dari kawasan anglomerasi Gerbangkertasusila, Lamongan memiliki posisi strategis tidak hanya secara geografis, tetapi juga secara ekonomi sosial dan budaya.

Lamongan tengah tumbuh bersama Jatim sebagai gerbang baru Nusantara dengan dukungan infrastruktur yang terus dikembangkan mulai pelabuhan kawasan industri, jaringan listrik hingga air baku tentu dibutuhkan sistem konektivitas transportasi darat yang kuat dan berkelanjutan.

Sebuah sistem yang tidak hanya memperlancar pergerakan barang dan manusia, tetapi juga memperluas akses pelayanan publik dan mempercepat pemerataan pembangunan.