Potongan Tubuh Manusia Tercecer

Alasan Alvi Tega Bunuh dan Mutilasi Tiara Lalu Membuangnya di Mojokerto, Ternyata Dendam Gegara Ini

Terungkap alasan Alvi tega membunuh dan memutilasi kekasihnya, Tiara Angelina Saraswati, lalu membuangnya di Mojokerto. Ada dendam.

Kolase Polres Mojokerto dan SURYA.co.id/Romadoni
PELAKU MUTILASI - (kiri) Alvi Maulana, Tega Bunuh dan Mutilasi Tiara Lalu Membuangnya di Mojokerto. Terungkap alasannya. 

"Pelaku membawa korban ke kamar kemudian dilakukan mutilasi, dengan berat hati kami menyampaikan pelaku juga melakukan penyayatan memisahkan (Tulang) korban. Bagian-bagian yang besar selain tulang itu dibuang ke Pacet," ungkap Fauzy.

Ia menjelaskan, pelaku dan korban tinggal bersama di kamar kos, keduanya menjalin hubungan dan sudah berpacaran selama 5 tahun.

Diduga pelaku menyimpan dendam, lantaran sifat korban yang mudah marah (Tempramental) hingga melampiaskan secara keji. 

Dari informasi yang dihimpun, korban sempat mengunci kamar kos hingga satu jam.

"Tentu ada pemicunya (Motif) pelaku masih terus kita dalami," pungkas Kasat Reskrim Fauzy.

Dari penggeledahan tersebut, sambung Fauzy, pihaknya juga menemukan barang bukti berupa tas bercak darah yang digunakan pelaku membuang potongan tubuh korban ke Pacet dan dua bungkus plastik hitam terdapat sisa tulang.

"Saat penggeledahan kita temukan tas ada bekas darah, tulang dan serpihan tengkorak kepala dalam plastik berada di balik lemari. Dibungkus plastik hitam, dua plastik yang berbeda tulang besar dan kecil," tukasnya.

Kasus mutilasi terhadap Tiara Angelina Saraswati di Mojokerto mengguncang publik, tidak hanya karena cara kematian yang begitu sadis, tetapi juga karena pelaku merupakan orang terdekat korban. Dalam memberitakan peristiwa ini, penting untuk menekankan fakta yang sudah terkonfirmasi oleh pihak kepolisian tanpa menambahkan opini berlebihan.

Penulis melihat peristiwa ini sebagai cerminan dari kompleksitas hubungan personal yang bisa berujung pada tindak kriminal ekstrem.

Dari keterangan aparat, diketahui bahwa pelaku dan korban memiliki hubungan asmara yang sudah berjalan cukup lama. Namun, motif pasti di balik tindakan pelaku masih dalam proses pendalaman, sehingga penulis menilai perlu berhati-hati dalam menyimpulkan penyebab peristiwa ini.

Selain itu, penemuan barang bukti berupa tas bercak darah dan potongan tulang menegaskan keseriusan aparat dalam mengumpulkan bukti forensik.

Fakta-fakta ini penting untuk dipaparkan agar publik mendapatkan gambaran yang utuh, sekaligus memahami bahwa proses hukum masih terus berjalan.

Objektivitas dalam menyajikan berita semacam ini diperlukan agar informasi yang diterima masyarakat tetap berlandaskan data dan pernyataan resmi. Dengan demikian, publik bisa memperoleh pemahaman yang jernih tanpa terjebak pada spekulasi atau asumsi yang belum terbukti.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved