Komisi C DPRD Lamongan Respon Keresahan Pengguna Jalan di Jalur Lingkar Utara
Kerawanan JLU tersebut ada di dua titik perempatan yakni Sidokumpul - Dlanggu dan Sukorejo - Balun,
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Sarana prasarana Jalan Lingkar Utara (JLU) Lamongan yang dikeluhkan masyarakat tidak ideal dan memicu keresahan pengguna jalan, direspon Komisi C DPRD Lamongan.
Kerawanan JLU tersebut ada di dua titik perempatan yakni Sidokumpul - Dlanggu dan Sukorejo - Balun, lantaran hanya dipasang lampu peringatan atau warning light.
Warning light itu juga hanya ada di dua jalur dari timur dan barat. Sementara dari arah utara dan selatan tidak ada lampu peringatan.
"Ada lima titik yang harus dipasang traffic light. Dua perempatan di Sidokumpul-Dlanggu dan Sukorejo-Balun harusnya traffic light seperti di perempatan Deket-Keputran. Namun kenyataannya baru tiga, ini yang menjadi persoalan,” ujar Ketua Komisi C DPRD Lamongan, Mahfud Shodiq, Selasa (26/8/2025).
Baca juga: Baru Lima Hari Diresmikan, JLU Kabupaten Lamongan Dikeluhkan Pengguna Jalan
Apa yang menjadi perhatian Komisi C DPRD Lamongan juga diberengi dengan peninjauan di lapangan dengan memperhatikan tingkat kesulitan para pengguna jalan di dua perempatan tersebut.
Ia bersama anggota Komisi C sudh melaksanakan sidak di Jalan Lingkar Utara (JLU), Kamis (21/08/2025) lalu.
"Kita menemukan masih belum siapnya Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) di dua persimpangan di JLU itu," katanya
Baca juga: Uji Coba Operasional JLU Bertepatan HUT RI, Urai Kemacetan dan Hidupkan Roda Ekonomi Lamongan
Ditandaskan, pihaknya melihat masih kurangnya rambu lalu lintas di beberapa titik terutama di persimpangan JLU. Meskipun sudah terealisasi di tiga titik, Ia menilai penambahan rambu lalu lintas di dua titik perempatan lainnya harus segera terpasang.
Mahfud menambahkan JLU yang membentang sepanjang 7,15 kilometer tersebut masih perlu adanya penambahan lampu penerangan, mengingat banyak pengendara roda dua yang kerap melintas di Jalan yang baru dibuka sepuluh hari tersebut.
Apa yang menjadi temuannya, akan diteruskan sekaligus rekomendasi l ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBJN) dan Pemerintah Pusat terkait persoalan tersebut.
Baca juga: JLU Lamongan Segera Resmi Difungsikan, Sejumlah Traffic Light Sudah Terpasang
Melihat masih belum terpasangnya Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) di dua titik persimpangan yang dinilai rawan, pihaknya berharap Dinas Perhubungan Lamongan untuk menurunkan personil tambahan di tempat tersebut dalam upaya mengatur lalu lintas yang kerap menjadi keluas masuknya pengguna jalan.
“Kami minta Dinas Perhubungan memberikan juru-juru rambu penugasan dan bekerjasama dengan desa terkait untuk minta personil dibantukan ini. Lihat saja warga pengguna jalan dari arah utara Kecamatan Deket dan Turi cukup padat," ungkapnya.
Namun ia tidak menutup perasaan, ia mengaku senang dengan adanya Jalan Lingkar Utara yang dipastikanndapat mengurangi kepadatan arus lalu lintas yang kerap terjadi di jalan nasional sepanjang Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Jaksa Agung Suprapto.
"Bersyukurlah sudah ada JLU," pungkas politisi PKB.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Sumber Kekayaan Dwi Hartono Tersangka Otak Penculikan Bos Bank Plat Merah, Bangun Helipad di Kampung |
![]() |
---|
Air Minum Biru Raih Top Brand Award 2025, Ini Kata Sang Pendiri Yantje Wongso |
![]() |
---|
Ngikan Reborn di Surabaya, Inovasi Kuliner Ikan Goreng dan Sambal Nusantara Lebih Variatif |
![]() |
---|
Terekam CCTV, Pria Curi Motor Mahasiswa di Kosan Margorejo Surabaya |
![]() |
---|
Aktivitas Kawah Gunung Semeru Meningkat, Warga Diimbau Menjauh dari Pusat Erupsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.