Produsen Bola Piala Dunia di Madiun Terpaksa PHK 842 Karyawan, Sebagian Dialihkan ke Perusahaan Lain

Pihaknya memastikan hak ratusan karyawan sudah dipenuhi oleh manajemen. Salah satunya adalah pemberian pesangon atau kompensasi.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Deddy Humana
istimewa
PHK MASSAL - Sejumlah anggota serikat pekerja PT Global Way Indonesia merayakan hari buruh di Caruban. PT Global Way Indonesia sebelumnya memproduksi bola untuk Piala Dunia 2022 tetapi melakukan PHK 842 karyawan lantaran mengalami penurunan order. 

SURYA.CO.ID, MADIUN - Beredar di media sosial surat edaran yang diketahui dikeluarkan oleh PT Global Way Indonesia pada 14 Agustus 2025. Isi surat itu memukul batin para pekerjanya karena merupakan pengumuman pengurangan karyawan, beserta beberapa poin tentang menstruktur ulang organisasi.

PT Global Way Indonesia sebelumnya dikenal sebagai perusahaan yang memproduksu bola untuk Piala Dunia 2022. Perusahaan tersebut berada di Desa Kedungrejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.

Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Madiun, Ratnasari Wandanwulan membenarkan kabar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tersebut.

Menurutnya, total ada 842 karyawan yang terpaksa menerima PHK lantaran pabrik mengalami penurunan pesanan. “PT GWI tidak ada masalah karena normatif, sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” ujar Ratnasari, Selasa (26/8/2025).

Selain penurunan orderan, Ratnasari mengungkapkan, PHK juga dilakukan berdasarkan penilaian tenaga kerja yang tidak sesuai dengan target.

Pihaknya memastikan hak dari para ratusan karyawan sudah dipenuhi oleh manajemen. Salah satunya adalah pemberian pesangon atau kompensasi.

“Surat pemberitahuan PHK baru datang beberapa hari yang lalu. Nanti langkah dari dinas terhadap pabrik untuk melihat sejauh mana pemberian kompensasi. Tetapi selama ini tidak ada permasalahan,” urainya. 

Di satu sisi, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Madiun terus berkomunikasi dengan Serikat Pekerja, guna memantau kondisi karyawan. Data terakhir menunjukkan, jumlah tenaga kerja di PT GWI masih ada sekitar 3.800 orang.

“Sejauh ini tidak ada masalah. Rata rata mereka ini juga warga Kabupaten Madiun. Nanti kami carikan data karyawan. Kami cek apakah BPJS, JHT dan lain lain sudah dibayarkan atau belum,” imbuh Ratnasari.

Rencananya, para pekerja yang terkena PHK akan disalurkan ke perusahaan baru yang membutuhkan banyak tenaga kerja, yakni PT Golden Step di Desa Kuwu, Kecamatan Balerejo.

“Mereka tidak dilatih lagi karena sudah ada keahlian, tetapi tetap dites jadi bukan kemudian langsung diterima, sesuai kebutuhan perusahaan saja,” pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved