Buruh Jember Meninggal Di Mess Dengan Leher Terjerat, Manajemen Perusahaan Irit Komentar ke Disnaker

Petugas Disnaker meminta keterangan manajemen di ruangan tertutup selama dua jam lebih. Mereka baru keluar sekitar pukul 11.10 WIB.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
surya/Imam Nahwawi (ImamNahwawi)
SIDAK MESS BURUH - Petugas Disnaker Jatim dan Jember memeriksa lingkungan PT Sungai Budi, Senin (25/8/2025) untuk menggali informasi mengenai tewasnya seorang karyawan di mess perusahaan. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Kematian misterius seorang karyawan di mess PT Sungai Budi di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jumat (22/8/2025) lalu, mengagetkan para pekerja di perusahaan itu.

Kejadian itu menarik perhatian Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jawa Timur dan Disnaker Jember yang melakukan inspeksi di perusahan distributor tepung itu, Senin (25/8/2025).

Kunjungan tersebut dilakukan untuk mengkonfirmasi insiden tewasnya buruh bernama Febri Arisandi di mess perusahaan yang berada di Jalan Yos Sudarso 58 itu.

Petugas Disnaker Jawa Timur melakukan klarifikasi terhadap manajemen perusahaan sejak pukul 09.00 WIB secara tertutup. Para jurnalis yang meliput dilarang masuk ke dalam kantor.

Petugas Disnaker meminta keterangan manajemen perusahaan di ruangan tertutup selama dua jam lebih. Mereka baru keluar sekitar pukul 11.10 WIB.

"Kami belum bisa memberikan keterangan yang pasti kematian buruh, jadi cuma serap aspirasi saja," kata Hairudin, Pengawas Ketenagakerjaan Disnaker Provisi Jawa Timur.

Menurutnya, manajemen perusahaan tidak berani memberikan keterangan atas kejadian tersebut karena hal ini sudah ditangani polisi. "Pihak perusahaan juga takut salah, tidak tahu semuanya. Karena masih proses penyelidikan korban," kata Hairudin.

Hairudin mengaku belum berani mengambil tindakan terhadap perusahaan sebab masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian.

"Kalau berkomentar, nanti kami yang kena. Sebab hasil autopsi belum keluar, penyelidikan masih berproses, sementara saksi juga banyak yang tidak tahu," ungkapnya.

Selama menggali informasi, Hairudin meminta keterangan HRD perusahan serta petugas audit keuangan hasil distribusi tepung."Dua orang dimintai keterangan, setelah itu berlanjut ke jajaran pimpinan perusahaan, " imbuhnya.

Hairudin juga tidak bisa menjawab mengenai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan milik korban.

"BPJS dan semacamnya masih dalam proses juga, kami bantu. Kalau memang itu hak korban, perusahaan sudah siap semuanya," tegasnya.

Sementara manajemen PT Sungai Budi Jember menolak dikonfirmasi mengenai kasus tersebut. "Tidak bersedia kami (diwawancarai)," kata seorang anggota manajemen perusahaan yang enggan menyebutkan namanya.

Sebatas informasi, Febri Arisandi ditemukan tewas di mess PT Sungai Budi. Saat ditemukna, korban dalam posisi duduk bersandar di dinding dengan leher terjerat tali. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved