Wagub Emil Dardak Imbau Waspada Longsor Saat Hujan Deras di Jatim, Apresiasi Inovasi LiDAR dari ITS
Wagub Jatim Emil Dardak imbau warga waspada longsor saat musim hujan dan apresiasi teknologi LiDAR untuk mitigasi bencana.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
Ringkasan Berita:
- Wagub Jatim Emil Dardak minta warga pegunungan waspada longsor saat intensitas hujan meningkat.
- Ia apresiasi teknologi LiDAR ITS untuk pemetaan risiko longsor bawah tanah.
- Wilayah Wilis, Semeru, Ijen hingga Gumitir disebut sebagai kawasan rawan.
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim), Emil Elestianto Dardak mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim hujan, terutama yang tinggal di kawasan pegunungan, karena berisiko tinggi terjadi longsor.
Wagub Emil Dardak Ingatkan Risiko Longsor di Kawasan Pegunungan
Wagub Emil Dardak mengatakan, intensitas hujan yang tinggi saat ini membuat sejumlah wilayah dataran rawan banjir, sementara kawasan pegunungan menghadapi ancaman longsor.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim pun melakukan koordinasi mitigasi bersama berbagai pihak, untuk mencegah bencana dan meminimalkan potensi korban.
“Semua daerah pegunungan saat ini rawan sebenarnya. Mulai selingkar Wilis, Arjuno, Semeru juga Ijen. Serta wilayah selatan dari Ponorogo, Trenggalek hingga Tulungagung,” ujar Emil Dardak, Senin (24/11/2025).
Ia menambahkan, kawasan Malang seperti Dampit menuju Lumajang hingga Gumitir juga masuk wilayah rawan longsor.
Teknologi LiDAR Diapresiasi untuk Mitigasi Bencana
Dalam kesempatan itu, Emil mengapresiasi inovasi Light Detection and Ranging (LiDAR) yang dikembangkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Teknologi tersebut, dinilai mampu memetakan kondisi bawah tanah secara 3D, untuk mengetahui ketebalan lapisan tanah dan potensi kerawanan.
“LiDAR ini bermanfaat untuk memetakan ketebalan top soil. Jika lapisan atasnya terlalu tebal dan di bawahnya batuan, maka saat musim hujan seperti ini sangat rawan ambrol,” tegas Emil.
Selain ITS, Universitas Brawijaya (UB) juga telah menggunakan teknologi serupa untuk kajian geologi dan mitigasi bencana.
Pembangunan di Wilayah Rawan Butuh Metode Khusus
Emil menjelaskan, tanah dengan karakteristik lapisan atas tebal dan struktur bawah keras perlu penanganan konstruksi khusus agar tidak memicu longsor.
Ia mencontohkan pembangunan jalan dan jembatan di kawasan Gumitir yang menggunakan metode bor pile.
“Di Gumitir itu membangunnya menggunakan bor pile agar benar-benar nyengkram,” kata Emil.
Ia berharap, masyarakat tetap waspada dan pemerintah daerah terus memperkuat upaya mitigasi selama puncak musim hujan.
Emil Dardak
longsor
Jatim
lidar
ITS
Wakil Gubernur Jawa Timur
Emil Elestianto Dardak
Surabaya
Meaningful
Multiangle
| Mahasiswa Petra Ajari Warga Siwalankerto Bikin Edible Plastic, Solusi Tepat Guna Sampah Plastik |
|
|---|
| Volatilitas Global Meningkat di Akhir November 2025, IPOT Rekomendasikan Saham Bersinyal Positif |
|
|---|
| Frank & co Kembali Raih ‘Brand of The Year’ untuk Kali Kelima di World Branding Awards 2025 Jepang |
|
|---|
| Bruno Moreira Ungkap Persebaya Surabaya dalam Situasi Sulit Usai Ditahan Arema FC |
|
|---|
| UMKM Eks Warga Dolly Sudah Setahun Berhenti Produksi Keripik Singkong: Bisnis Semakin Lesu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Wakil-Gubernur-Jawa-Timur-Emil-Elestianto-Dardak-24112025.jpg)