Kemarau Ekstrem, Puluhan Tahun 2 Dusun di Desa Kunjorowesi Mojokerto Masih Terpenjara Kekurangan Air

Tidak adanya sumber air lantaran letak geografis dua dusun tersebut berada di dataran tinggi, kaki Gunung Penanggungan. 

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Deddy Humana
BPBS Mojokerto
KEMARAU EKSTREM - Kalaksa BPBD, Yo'ie Afrida Soesetyo Djati dalam kegiatan pendistribusian bantuan air bersih, untuk masyarakat terdampak krisis air bersih di Desa Kuncorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. 


SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Dua dusun di Desa Kuncorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto sudah puluhan tahun dilanda kekeringan krisis air bersih setiap musim kemarau.

Krisis air bersih diperparah karena tidak adanya sumber air, dan selama ini Desa Kuncorowesi memperoleh pasokan air melalui pipa sepanjang 11 KM dari Sumber Lumpang, Desa Duyung, Kecamatan Trawas.

Kepala Desa Kunjorowesi, Susi Darsono mengatakan, krisis air melanda dua dusun dengan total warga terdampak 1.772 jiwa di Dusun Kunjoro dan 1.312 di Dusun Kandangan.

Tidak adanya sumber air lantaran letak geografis dua dusun tersebut berada di dataran tinggi, kaki Gunung Penanggungan. 

"Krisis air bersih sudah berlangsung puluhan tahun, karena di dua dusun di Desa Kuncorowesi itu tidak ada sumber air," kata Darsono, Kamis (14/8/2025).

Ia menjelaskan, warga mengandalkan pasokan air dari Desa Duyung yang dialirkan melalui pipanisasi yang ditampung di Dusun Kunjoro. Itu pun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di dua dusun tersebut.

Pemdes menggunakan, dua mesin pompa untuk mengalirkan air ke atas dari penampungan yang berada di bawah sekitar 200 meter menuju permukiman warga. 

"Setiap rumah dapat giliran satu kali dalam sepekan. Biaya listrik pompa air sekitar Rp 8 juta setiap bulan, kita juga sudah usulkan ke Pemprov Jatim untuk diganti solar cell (panel surya)," pungkas Darsono.

Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo'ie Afrida Soesetyo Djati menambahkan, pihaknya bersama Pemprov Jatim telah beberapa kali melalukan studi  untuk menarik sumber air dari Dlundung, Kecamatan Trawas ke Kunjorowesi melalui pipanisasi sepanjang 21 KM. 

Namun hal itu belum dapat dilakukan lantaran beberapa kendala terkait ketersediaan air di Trawas. "Sumber air di Dlundung ternyata masih kurang untuk memenuhi kebutuhan warga di sana," ucap Yo'ie.

Dikatakan Yo'ie, pemda telah menyalurkan bantuan air bersih ke Desa Kunjorowesi yang terdampak krisis air bersih

Total sebanyak 300 tangki air bersih untuk menyuplai Desa Kuncorowesi empat tangki per hari, Desa Manduro Manggung Gajah dan Desa Duyung Trawas masing-masing 3 tangki per hari sejak 29 Juli hingga 1 September 2025.

"Bantuan air bersih untuk tiga desa terdampak krisis air bersih kemungkinan nanti akan ditambah melalui P-APBD," tandasnya.  *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved