Berita Viral

Alasan Prada Lucky Namo Dicambuk di Sel Tahanan Oleh Senior Hingga Berakibat Tewas

Prada Lucky tewas dicambuk dan diinjak 20 senior. TNI AD sebut motifnya pembinaan, tapi proses hukum tetap berjalan.

Editor: Adrianus Adhi
Kolase Facebook dan TikTok Lucky Namo
TNI TEWAS DISIKSA SENIOR - Prada Lucky Namo (kanan) sebelum tewas disiksa Senior 

Usai berdialog dengan keluarga, Piek menyampaikan bahwa seluruh tersangka telah ditahan dan sedang menjalani pemeriksaan lanjutan. “Ada satu orang perwira,” ujarnya.

Piek tidak menyebutkan inisial para tersangka, namun menyatakan bahwa motif kejadian masih dalam penyelidikan oleh Polisi Militer. Ia meminta semua pihak bersabar menunggu proses hukum berjalan.

“Siapapun yang melakukan perbuatan ini harus diusut tanpa pandang bulu. Semua harus diperiksa sesuai mekanisme hukum dan prosedur yang berlaku,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa hukuman terberat akan dijatuhkan sesuai permintaan keluarga dan hasil pemeriksaan. “Proses hukum akan kami jalankan secara transparan tanpa ada yang ditutup-tutupi,” lanjutnya.

Baca juga: Inikah Penyebab Prada Lucky Diduga Dianiaya Senior hingga Tewas? Dosen Hukum: Ada Kecemburuan

Panglima Kodam IX/Udayana tersebut menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian memilukan ini.

“Saya kehilangan anggota saya, Prada Lucky Chepril Saputra Namo, anak kandung Sersan Mayor Kristian Namo. Ini sangat menyedihkan dan kami sesalkan,” ujarnya.

Piek juga menyampaikan bahwa Menteri Pertahanan dan pejabat Mabes TNI telah memerintahkan agar pengusutan kasus ini dilakukan secara terbuka dan sesuai aturan yang berlaku.

Sebelumnya, Staf-1/Intel Yonif 834/WM telah melaksanakan pemeriksaan terhadap personel yang diduga terlibat dalam penganiayaan. Rekonstruksi kejadian juga sedang berlangsung.

Daftar Pelaku

Dalam laporan resmi, sejumlah nama prajurit disebut sebagai pelaku pemukulan terhadap Prada Lucky. Mereka berasal dari berbagai pangkat, termasuk satu perwira.

Personel yang terlibat dalam pemukulan dengan benda keras antara lain: Letda Inf Thariq Singajuru, Sertu Rivaldo Kase, Sertu Andre Manoklory, Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie, Serda Mario Gomang, Pratu Vian Ili, Pratu Rivaldi, Pratu Rofinus Sale, Pratu Piter, Pratu Jamal, Pratu Ariyanto, Pratu Emanuel, Pratu Abner Yetersen, Pratu Petrus Nong Brian Semi, Pratu Emanuel Nibrot Laubura, dan Pratu Firdaus.

Sementara pemukulan dengan tangan dilakukan oleh: Pratu Petris Nong Brian Semi, Pratu Ahmad Adha, Pratu Emiliano De Araojo, dan Pratu Aprianto Rede Raja.

Kadispenad Wahyu Yudhayana menegaskan bahwa TNI AD tidak akan mentolerir kekerasan dalam bentuk apa pun.

“Ini betul-betul suatu hal yang di luar dari apa yang sudah digariskan,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved