Siswa Diajarkan Hindari Perundungan, Sekolah Rakyat Gresik Diharapkan Memutus Rantai Kemiskinan
Lebih lanjut Agus menambahkan, seluruh infrastruktur penunjang pendidikan dan asrama telah siap ditempati.
Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, GRESIK - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani meresmikan gedung Sekolah Rakyat Menengah Atas 37 Gresik (SRMA 37 Gresik), di Kecamatan Sidayu, Senin (4/8/25) lalu.
Gedung tersebut adalah hasil revitalisasi eks UPT SMPN 30 Gresik yang direnovasi menjadi ruang belajar dan asrama bagi siswa-siswi Sekolah Rakyat dari keluarga prasejahtera. Dan sebanyak 75 siswa menempati asrama dan memulai kegiatan belajar di tiga ruang kelas.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) bersyukur dan mengapresiasinya pemerintah pusat, khususnya Presiden RI, atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Gresik untuk mengimplementasikan Sekolah Rakyat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Presiden, karena Gresik ditunjuk untuk bisa mengimplementasikan Sekolah Rakyat. Kami melihat Sekolah Rakyat ini merupakan cara efektif untuk memuliakan masyarakat prasejahtera. Tujuannya untuk memutus rantai kemiskinan pada keluarga prasejahtera,” kata Gus Yani.
Sementara, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI, Agus Zainal Arifin mengakui seriusan Pemkab Gresik dalam mewujudkan komitmen pendidikan inklusif.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Pemkab Gresik yang bersungguh-sungguh dalam menyukseskan Sekolah Rakyat. Ini bukan hanya soal pendidikan, tetapi juga keberpihakan sosial yang nyata,” kata Agus.
Lebih lanjut Agus menambahkan, seluruh infrastruktur penunjang pendidikan dan asrama telah siap ditempati.
Gedung, sarana belajar, kamar asrama, fasilitas mandi cuci kakus (MCK), hingga dapur umum disiapkan dalam waktu enam bulan, dengan pengawasan langsung dari Pemkab Gresik.
"Tidak hanya itu, para siswa akan mendapat dukungan penuh fasilitas dan bantuan dari Kementerian Sosial, sebagai bagian dari jaminan kesejahteraan pendidikan," katanya.
Sementara Kepala Sekolah SRMA 37 Gresik, Rangga Pratama Wahyudiarta mengatakan, para guru akan menjalani proses matrikulasi selama 2-3 bulan. Ini untuk mempersiapkan pendekatan belajar yang adaptif.
“Selama masa awal, siswa akan mengikuti program pengenalan yang menyenangkan dengan tema anti perundungan dan anti intoleransi, agar mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan asrama,” kata Rangga. *****
Sekolah Rakyat (SR)
sekolah rakyat di Gresik
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani)
sekolah rakyat tanpa perundungan
pendidikan memutus rantai kemiskinan
Kemensos
Sekolah Rakyat Menengah Atas 37 (SRMA 37)
Gresik
Gresik United Bakal Gelar Uji Coba dengan Perseba Bangkalan |
![]() |
---|
Warga Gresik Palsukan Paraf Adik Untuk Jual Tanah Rp 3,7 Miliar, Pasutri Ikut Terciduk Jadi Terdakwa |
![]() |
---|
ATR/BPN Gresik Bela Diri Setelah Mencuat Dugaan Pemalsuan SHM, Tegaskan 2 Surveyor Dari Pihak Swasta |
![]() |
---|
Tambah Distribusi Air di Gresik Selatan, Kini Perumda Giri Tirta Menyiapkan Jaringan |
![]() |
---|
Puluhan Dokter Muda PIDI dan PIDGI Jalani Praktek di RS dan Puskesmas Kabupaten Gresik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.