Berita Viral

Imbas Anik Emak-emak di Lumajang Meninggal Mendadak saat Nonton Sound Horeg, Bupati Akan Lakukan Ini

Tragedi meninggalnya seorang emak-emak di Lumajang, Jawa Timur saat nontot sound horeg kini berbuntut panjang. Bupati akan lakukan langkah ini.

Kolase SURYA.co.id dan Kompas.com
KORBAN SOUND HOREG - (kanan) Bupati Lumajang saat melayat ke rumah Anik Mutmainah. Warga yang meninggal mendadak saat nonton sound horeg. 

Pergantian nama, tidak serta merta menghapus ketentuan yang telah ditetapkan dalam fatwa. 

Dalam fatwa yang dikeluarkan MUI Jatim sebelumnya, telah mengatur rinci. 

Yakni, sound horeg diberikan fatwa haram dengan catatan jika penggunaan sound dengan intensitas yang suara yang melebihi batas wajar, sehingga dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan atau merusak fasilitas. Serta, diiringi jogetan pria dan wanita pamer aurat. 

Kiai Ubaidillah menjelaskan, fatwa itu telah melalui kajian mendalam. 

Baik dari sisi dalil agama, maupun penjelasan ahli kesehatan tentang dampak yang bisa ditimbulkan. 

Kiai Ubaidillah mengungkapkan, bahwa fatwa MUI tidak menekankan pada urusan nama, melainkan pada kegiatan atau aktivitas yang bisa menimbulkan banyak mudharat di masyarakat. 

"Substansinya di situ. Apalagi walaupun berganti nama ketika pertunjukan yang dilakukan itu sama dengan sebagaimana yang kita lihat saat ini, ada aksi joget-joget yang erotis atau pamer aurat," jelas Kiai Ubaidillah. 

Pergantian nama sound horeg menjadi Sound Karnaval Indonesia, diputuskan oleh sejumlah pengusaha sound horeg belum lama ini. 

Perubahan nama ini, tepatnya dideklarasikan pada acara ulang tahun keenam Team Sotok, komunitas pengusaha sound horeg yang berlangsung di Lapangan Desa Gedog Kulon, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jatim pada Selasa (29/7/2025)

Sebelumnya, Ketua Paguyuban Sound Malang Bersatu sekaligus pengusaha sound system Blizzard, David Stevan, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil untuk meredakan stigma negatif yang kini melekat pada istilah sound horeg.

David menambahkan, bahwa istilah sound horeg sebenarnya tidak pernah diberikan oleh mereka sebagai pengusaha. 

Sebaliknya, nama itu muncul dari masyarakat, yakni merujuk pada suara dari sound yang dapat membuat benda di sekitarnya bergetar.

Dengan pergantian nama ini, David berharap dapat meredakan kegaduhan yang terjadi di masyarakat. 

Ia menyadari, bahwa istilah sound horeg kini sudah berkonotasi negatif. 

"Harapan kami ke depannya, tidak lagi ada kegaduhan terkait sound ini. Kami juga akan selalu patuh terhadap peraturan pemerintah," ujar David. 

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved