Berita Viral

Desak Polda Jalankan 'Jumat Keramat' ke Roy Suryo Cs , Peradi Bersatu: Tanpa Tedeng Aling-aling!

Penyidik Polda Metro Jaya kembali memeriksa sejumlah saksi dan pelapor kasus tudingan ijazah palsu Jokowi pada Senin (4/8/2024). 

|
Editor: Musahadah
kolase kompas TV
JUMAT KERAMAT - Sekjen Peradi Bersatu Ade Darmawan mendesak Polda Metro Jaya memberlakukan Jumat Keramat untuk Roy Suryo Cs di kasus ijazah Jokowi. 

SURYA.CO.ID - Penyidik Polda Metro Jaya kembali memeriksa sejumlah saksi dan pelapor kasus tudingan ijazah palsu Jokowi pada Senin (4/8/2024). 

Mereka adalah tim Peradi Bersatu yang melaporkan Roy Suryo Cs serta Ketua Umum Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina

Sekjen Peradi Bersatu, Ade Darmawan mengatakan pemeriksaan ini untuk melengkapi keterangannya yang sudah diperiksa sebelumnya. 

"Mungkin pernyataan sumpah karena kami saksi pelapor," kata Ade Darmawan saat ditemui sebelum diperiksa di Mapolda Metro Jaya pada Senin (4/8/2025). 

Selain mengklarifikasi, Ade juga akan meminta agar Polda Metro Jaya segera memeriksa Roy Suryo Cs sesuai dengan kewenangan yang melekat padanya. 

Baca juga: Sosok Ikrar Nusa Bhakti yang Akui Jokowi Playing Victim di Kasus Ijazah Palsu, PSI Beber Data Survey

"Saya minta Jumat Keramat segera dijalankan untuk Roy Suryo Cs," seru Ade Darmawan

"Jumat periksa dengan cara-cara Polda Metro Jaya yang terkenal, cermat dan tanpa tedeng aling-aling," imbuhnya.

Seperti diketahui, istilah Jumat Keramat sebelumnya melekat pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Sebab KPK sering kali mengumumkan nama-nama tersangka baru pada hari Jumat. 

Disebut ‘keramat’ karena para tersangka setelah diperika KPK biasanya langsung ditahan di rutan. 

Di bagian lain, Silfester Matutina banyak menyindir Roy Suryo saat mau diperiksa. 

Dia mengungkit kejadian bebarapa tahun silam saat Roy Suryo mau diperiksa di kasus pelanggaran ITE stupa borobudur yang dibuat mirip wajah Jokowi. 

“Saya bukan seperti Roy Suryo, yang dulu, dua tahun lalu, saat kasus stupa Borobudur. Ketika hendak ditahan Polda Metro, dia pakai kursi roda,” sindir Silfester Matutina.

Dikatakan Silfester, apa yang dilakukan Roy Suryo dengan menuding ijazah Jokowi palsu hanya untuk mengadu domba bangsa 

"Agar Prabowo-Gibran putus di tengah jalan. Dan untuk permainan politik menjelang 2029," tudingnya. 

Silfester Matutina, mengaku sempat ditelepon oleh Jokowi sebelumnya.

"Kemarin Bapak (Jokowi) ada menelepon saya, bahwa beliau baik-baik saja di Solo, bergembira, bersama keluarga, dan terus menerima masyarakat. Ini yang membuat Pak Jokowi bergembira," ujar Silfester Matutina.

"Pak Jokowi dan Mas Gibran mendukung penuh keputusan Pak Prabowo mengenai pengampunan, abolisi, dan amnesti," lanjutnya.

Sebut Partai Biru

Sebelumnya, Silfester dan Ade Darmawan menyebut partai biru sebagai dalang di balik tudingan ijazah palsu Jokowi. 

Awalnya Ade tidak bisa menuduh langsung siapa sosok yang dimaksud Jokowi itu.

Ade hanya meminta agar publik melihat baju yang dia kenakan terkait dalang isu ijazah palsu Jokowi.

Dalam tayangan itu, Ade sedang memakai baju biru. 

Baca juga: Sosok Herzaky Mahendra yang Tegaskan Roy Suryo Bukan Kader Partai Demokrat, Bantah Isu Partai Biru

"Nah ini kalau ini kita tidak bisa langsung menuduh ya, mungkin di sini dugaan-dugaan saja. Tetapi saya tidak bisa langsung menjurus ke sana. Tetapi dengan tampilan saya, mungkin teman-teman Kompas TV dan teman-teman pemirsa dari Kompas seluruh Indonesia sudah melihat saya tampilan hari ini saya berbaju apa," kata Ade, seperti dikutip dari Kompas TV pada Senin (28/7/2025) dini hari.

"Sisa men-challenge saja, mencari pemikiran sendiri, berpikir masyarakat sendiri, bahwa siapa kira-kira dalangnya. Saat ini saya berbaju apa? Nah itu mungkin salah satu clue yang bisa saya sampaikan," imbuhnya.

Pernyataan blak-blakan justru disampaikan Silfester Matutina.

Awalnya Silfester menyebut ada tokoh politik di balik isu ijazah palsu dan pemakzulan Gibran yang tidak punya dasar-dasar hukum dan fakta-fakta konstitusi yang benar. 

Menurutnya, isu ini hanya untuk menghancurkan lawan politik dengan tidak beradab. 

"Bukan hanya isu pemakzulan, dan ijazah palsu. Bahkan Kalimat-kalimat yang  menyudutkan secara pribadi, selalu dilakukan,  seperti Jokowi PKI, Gibran fufufafa, Gibran plonga plongo," ungkap Silfester. 

Silfester menyebut dalang dari ini semua bisa jadi adalah yang kalah pilpres 2024 yang lalu.

Atau juga pihak yang tidak mau Prabowo-Gibran berhasil dan menginginkan putus di tengah jalan, serta pihak yang berkepentingan di pilpres 2029. 

"Bisa jadi partai politik. Dan kita sudah tahu, saat ini mereka sedang mempersiapkan calonnya. 
Sudah membentuk elemen-elemen di berbagai daerah," tudingnya.

Saat didesak menyebutkan nama partai politiknya, Silfester awalnya menolak.

"Saya pikir, saya gak perlu sebutkan, masyarakat sudah tahu itu," katanya. 

Meski demikian dia tidak mengelak saat disebut yang dimaksud adalah partai biru.  

Dia bahkan menyebut ada komentar dari partai biru mengenai ijazah palsu yang menurutnya konyol. 

"Mereka mengatakan bahwa pak Jokowi tidak perlu melaporkan rakyatnya. Ini kan konyol, ngapain anda sampai mengatakan itu, padahal ini kan proses hukum," katanya. 

Ada juga, lanjut Silfester, pengurus partai biru yang mengatakan bahwa tudingan ijazah palsu Jokowi itu hanya pengalihan isu saja. 

Sosok Ade Darmawan 

ROY SURYO MANGKIR - (kiri) Roy Suryo. (kanan) Sekjen Peradi Bersatu, Ade Darmawan, saat di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025),
ROY SURYO MANGKIR - (kiri) Roy Suryo. (kanan) Sekjen Peradi Bersatu, Ade Darmawan, saat di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025), (Kolase Kompas.com dan Tribun Jakarta)

Pemilik nama lengkap Ade Darmawan Dipakusuma atau yang dikenal dengan nama Ade Bayasid lahir pada 22 September 1978. 

Dia alumnus Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI) pada tahun 2002.

Dikutip dari wikipedia, semasa mahasiswa, ia aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan dan dikenal sebagai salah satu aktivis yang turut berperan dalam gerakan reformasi 1998 yang menuntut pengunduran diri Presiden Soeharto.

Ia juga terlibat dalam demonstrasi pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, khususnya dalam merespons dekrit yang dikeluarkan pada masa itu.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Ade Darmawan memulai karier di bidang pendidikan dan pelatihan pada tahun 2004 dengan mendirikan Yayasan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Dalam Negeri (Pusdiklat DN).

Lembaga ini fokus pada penyelenggaraan pelatihan yang berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, yang kemudian direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023.

Selain aktivitas di bidang pendidikan, ia juga mendirikan Lembaga Kajian Pembaruan Demokrasi dan menjabat sebagai Ketua Umum.

Lembaga tersebut bergerak dalam isu-isu reformasi hukum dan tata kelola pemerintahan. Pada tahun 2021, ia turut mendirikan organisasi profesi advokat Peradi Bersatu dan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal.

Dalam praktik advokasinya, Ade Darmawan dikenal sebagai pengacara senior dan Koordinator Advokat Public Defender.

Suami Yulistianur ini menjadi pelapor dan saksi dalam beberapa kasus hukum besar, termasuk kasus yang melibatkan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Roy Suryo, yaitu terkait tudingan ijazah palsu Presiden RI ke-7 Ir. Joko Widodo atas dugaan penghinaan, penghasutan, dan membuat gaduh.

Ade dan para advokat Peradi Bersatu melaporkan Roy Suryo Cs Pasal 160 KUHP tentang penghasutan jo pasal 28 ayat 2 UU ITE.

Ade Darmawan, mengatakan pihaknya sudah menambahkan pasal dari Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).

“Untuk pasal tambahan, kami sudah menambahkan pasal 65 ayat 1 2 dan 3. Tetapi kami lebih firm di ayat 1 dan 2 nya. Tetapi kenapa kita ambil ayat 3 juga? Biar kita lihat nanti. Di mana nanti lebih mengenanya ya,” ujar Ade Darmawan kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan.

Sosok Silfester Matutina

PEMERIKSAAN - (kanan) Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina dan Sekretaris Jenderal Peradi Bersatu, Ade Darmawan, usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2025)
PEMERIKSAAN - (kanan) Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina dan Sekretaris Jenderal Peradi Bersatu, Ade Darmawan, usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2025) (Kolase Wartakota Ramadhan LQ/Tangkap layar Kompas TV)

Silfester Matutina lahir di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, pada 19 Juni 1971.

Ia menempuh pendidikan hukum dengan meraih gelar Sarjana Hukum di Universitas Wiraswasta.

Pada tahun 2020 dia kemudian melanjutkan studi Magister Hukum di Universitas Krisnadwipayana.

Karir profesional Matutina dimulai di sektor swasta.

Ia pernah bekerja di posisi korporat – termasuk sebagai manajer pemasaran di sebuah maskapai penerbangan pada awal 2010-an – sebelum mendirikan praktik hukumnya sendiri.

Pada tahun 2008, ia mendirikan Kantor Hukum Silfester Matutina & Rekan, yang menyediakan layanan hukum dan advokasi.

Selama bertahun-tahun, ia juga memegang posisi eksekutif di beberapa perusahaan di berbagai sektor.

Misalnya, ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Srikandi Mahardika Mandiri (2009–2019) dan memimpin usaha di bidang logistik serta pertambangan, seperti di PT Yvanslog Express Indonesia dan NTT Mining Corp.

Matutina juga sempat menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Solmetnews.com (2015–2019), sebuah media yang terkait dengan organisasi relawannya.

Matutina muncul sebagai tokoh politik terkemuka melalui kedekatannya dengan kebangkitan Joko Widodo ke kursi presiden.

Pada tahun 2013, ia terlibat dalam pendirian Solidaritas Merah Putih (Solmet) – sebuah organisasi relawan independen yang didirikan untuk mendukung kampanye Jokowi pada pemilihan presiden pertamanya.

Matutina kemudian menjadi Ketua Dewan Kepemimpinan Nasional Solmet.

Pada September 2023, menjelang pemilihan 2024, Matutina menjadi salah satu inisiator Gerakan Setia Tegak Lurus Bersama Jokowi, di mana 30 organisasi relawan Jokowi mengikrarkan sumpah setia enam poin kepada Presiden Jokowi.

Matutina dan Solmet pun memberikan dukungan mereka kepada pasangan Prabowo–Gibran dalam pemilihan presiden 2024.

Pada Maret 2025, Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Silfester Matutina sebagai Komisaris Independen di ID Food (PT Rajawali Nusantara Indonesia).

Pengangkatannya diresmikan melalui surat keputusan menteri pada 18 Maret 2025.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved