Penutupan Jalur Gumitir

Krisis BBM Hambat Mobilitas Warga Jember, Tetapi Jurnalis Tetap Beredar Meski Menaiki Sepeda Onthel

Sepeda motor milik jurnalis senior itu terpaksa diparkir di rumahnya, karena bahan bakarnya sudah menipis sehingga tidak bisa dipakai

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
surya/Imam Nahwawi (ImamNahwawi)
PARADE MOTOR KERING - Para jurnalis memantau antrean BBM di Jalan Gatot Subroto Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates Jember, Jawa Timur, Senin (28/7/2025). Mereka melakukan liputan menggunakan sepeda pancal saat krisis BBM dari Jember. 

“Rasanya seperti kembali ke zaman awal liputan dulu, artinya tidak ada yang instan. Semua harus diperjuangkan,” kenangnya.

Meskipun capek dan harus mengunakan tenaga tiga kali lipat ketimbang mengunakan sepeda motor. Edy merasa liputan kali ini memiliki kenikmatan tersendiri.

“Tetapi justru di situ letak kenikmatan profesi ini. Kalau tidak turun ke lapangan, kita hanya jadi penonton. Bukan sekadar soal mengayuh sepeda, ini soal prinsip bahwa jurnalisme tidak bisa bergantung pada kenyamanan," kata Edy.

Ia mengatakan, seorang jurnalis harus memberikan informasi yang akurat, sehingga wajib konfirmasi kepada narasumber dalam situasi apa pun. "Jurnalis menjadi saksi, penyalur suara dan penyambung informasi. Kapan pun dan bagaimana pun caranya," ulasnya.

Seperti halnya kejadian krisis BBM di Jember, masyarakat sangat butuh informasi media secara akurat, agar mereka tahu akar masalahnya.

"Warga butuh solusi dan media harus mengawal itu. Dalam krisis seperti ini, informasi adalah kebutuhan pokok. Sama seperti nasi dan bensin,” tegasnya.

Edy menilai kerja jurnalis tidak bisa dibatasi ruang dan waktu, mereka harus menghasilkan informasi yang dibutuhkan publik. “Jalanan boleh macet, bensin boleh langka. Tetapi kabar dan informasi harus terus bergerak,” selorohnya.

Sebatas informasi, Sejak ditutupnya jalur utama penghubung Jember-Banyuwangi melalui Gunung Gumitir pada 24 Juli 2025 lalu, pasokan BBM di SPBU Bumi Pandalungan mengalami keterlambatan hingga berujung kelangkaan.

Hal tersebut mengakibatkan distribusi logistik tersendat, banyak sepeda motor dan mobil mengantre panjang di SPBU Jember, bahkan jalan di kawasan kota pun seperti kehilangan denyut kendaraan. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved