Cerita Agus dari Sidoarjo, Temukan Semangat Hidup Kembali Lewat Prolanis BPJS Kesehatan
Bagi Agus, Prolanis bukan sekadar program kesehatan. Lewat program ini dia menemukan komunitas yang membuatnya merasa tidak sendiri.
Penulis: Eben Haezer Panca | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Satu tahun lalu, Agus Sunaryo, seorang lansia di kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), sempat kehilangan semangat hidupnya gara-gara penyakit diabetes tipe 2.
Penyakit itu tak hanya membuatnya tak bisa beraktivitas. Bahkan, untuk jalan dari kamar ke dapur saja dia sulit.
Gejalanya berawal dari rasa kesemutan, kelelahan dan sakit pinggang yang ia anggap biasa. Lama-kelamaan, keluhan itu berkembang menjadi saraf terjepit.
Lalu, suatu malam ia harus dilarikan ke rumah sakit karena serangan jantung.
“Saya ingat malam itu. Dada seperti ditindih batu besar. Napas sesak. Saya langsung panggil tetangga, minta tolong,” cerita Agus saat ditemui pekan lalu.
Setelah menjalani perawatan, kondisi fisik Agus melemah dan rasa cemas terus menghantui.
Hingga suatu hari, seorang perawat di puskesmas menyarankan ia mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis atau Prolanis. Program ini diinisiasi oleh BPJS Kesehatan.
“Saya sempat ragu. Pikir saya, paling cuma disuruh minum obat. Tapi ternyata beda,” katanya.
Di Klinik Permata, Agus mulai rutin mengikuti kegiatan Prolanis. Ia tidak hanya menerima pengobatan, tetapi juga ikut senam bersama, mengikuti edukasi tentang nutrisi dan pengelolaan stres serta pemeriksaan kesehatan berkala. Semua itu dijalani bersama komunitas yang saling mendukung.
“Saya jadi ngerti makanan saya dulu itu sumber masalah. Dulu makan nasi putih tiga kali sehari, gorengan, minuman manis. Sekarang sudah beralih ke nasi merah, sayur, dan air putih,” ucapnya.
Kini, Agus merasa tubuhnya lebih bertenaga dan pikirannya lebih tenang.
Ia bahkan mulai mengajak tetangga untuk rutin cek kesehatan dan tidak ragu membagikan pengalamannya.
“Saya bilang, jangan nunggu sakit dulu baru periksa. Diabetes itu pelan-pelan, tapi bahaya kalau dibiarkan,” ujarnya.
Bagi Agus, Prolanis bukan sekadar program kesehatan. Lewat program ini dia menemukan komunitas yang membuatnya merasa tidak sendiri. Ia punya teman-teman yang juga berjuang dengan penyakit yang sama, saling menguatkan dan tumbuh bersama.
"Badan saya sekarang lebih enteng, tidak cepat lelah, dan tidur lebih nyenyak. Saya merasa hidup saya kembali," katanya.
Prolanis
BPJS Kesehatan
Kabupaten Sidoarjo
Sri Widati
Wenan Setyo Nugroho
SURYA.co.id
Program Pengelolaan Penyakit Kronis
Bandeng Olahan Warga Jombang Ini Merambah Hingga Malaysia, Andalkan Pemasaran Via Medsos |
![]() |
---|
Rekam Jejak Erick Thohir saat Pimpin BUMN, Kini Diangkat Prabowo Jadi Menpora |
![]() |
---|
Ramalan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 18 September 2025: Cerah Seharian, Waspadai Suhu Udara Naik |
![]() |
---|
Dilaporkan Hilang Pasca Demo Jakarta, Bima Permana Putra Ditemukan Polisi di Malang |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Bangunan Kontrakan dan Kos Terbakar di Wonocolo Surabaya, 10 KK Mengungsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.