Cerita Agus dari Sidoarjo, Temukan Semangat Hidup Kembali Lewat Prolanis BPJS Kesehatan
Bagi Agus, Prolanis bukan sekadar program kesehatan. Lewat program ini dia menemukan komunitas yang membuatnya merasa tidak sendiri.
Penulis: Eben Haezer Panca | Editor: Cak Sur
Gaya Hidup
Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Jawa Timur, Dr Sri Widati S.Sos., M.Si menjelaskan, pencegahan penyakit kronis sangat penting. Apalagi, penyakit kronis seperti Diabetes Melitus (DM), TBC dan HIV/AIDS tidak lagi hanya mengintai kelompok lanjut usia.
Tidak sedikit anak muda di bawah usia 30 tahun yang telah didiagnosis mengidap diabetes tipe 2.
“Dari penyakit diabetes, bisa berujung pada komplikasi seperti hipertensi, serangan jantung, bahkan gagal ginjal. Jadi bukan hanya satu penyakit, tapi ini seperti pintu masuk ke banyak penyakit lainnya,” ujar Dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya tersebut.
Menurut Widati, penyebab utama peningkatan kasus penyakit kronis adalah pola hidup yang semakin tidak sehat.
Perubahan kebiasaan makan masyarakat, khususnya di daerah perkotaan, menjadi faktor dominan.
“Banyak orang sekarang lebih memilih makanan online karena praktis, tapi jarang memperhatikan nilai gizinya. Itu yang lama-lama menjadi beban bagi tubuh,” jelasnya.
Kebiasaan ini diperparah oleh gaya hidup sedentari, duduk terlalu lama tanpa aktivitas fisik yang cukup, terutama di kalangan pekerja kantoran dan mahasiswa.
Dampaknya sudah mulai terlihat secara nyata. Dulu, penderita diabetes tipe 2 umumnya ditemukan pada kelompok usia 50 tahun ke atas. Namun kini, pasien berusia 25 hingga 30 tahun pun mulai banyak ditemukan di berbagai fasilitas kesehatan.
“Ini alarm yang tidak bisa diabaikan,” katanya Promotif dan Preventif Sebagai bagian dari upaya menekan angka penyakit kronis, BPJS Kesehatan menghadirkan program Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis).
Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi, pendampingan serta pemantauan rutin bagi pasien penderita penyakit kronis agar mampu mengelola kesehatannya dengan lebih baik.
“Prolanis hadir bukan hanya untuk pengobatan, tapi lebih ke arah pencegahan agar kondisi pasien tidak semakin memburuk. Program ini juga mendorong pasien untuk lebih sadar terhadap gaya hidup mereka,” tambahnya.
Dalam program Prolanis, peserta yang terdaftar mendapatkan berbagai layanan seperti pemeriksaan laboratorium berkala, penyuluhan kesehatan, aktivitas fisik terstruktur, dan kunjungan rumah.
Program ini juga melibatkan kader kesehatan, dokter keluarga dan petugas puskesmas yang bekerja sama memberikan pendampingan berkelanjutan.
Lebih dari sekadar pendekatan medis, Prolanis juga membangun komunitas antar pasien. Hal ini terbukti dapat mendorong semangat peserta untuk menjalani pola hidup sehat.
Prolanis
BPJS Kesehatan
Kabupaten Sidoarjo
Sri Widati
Wenan Setyo Nugroho
SURYA.co.id
Program Pengelolaan Penyakit Kronis
Bandeng Olahan Warga Jombang Ini Merambah Hingga Malaysia, Andalkan Pemasaran Via Medsos |
![]() |
---|
Rekam Jejak Erick Thohir saat Pimpin BUMN, Kini Diangkat Prabowo Jadi Menpora |
![]() |
---|
Ramalan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 18 September 2025: Cerah Seharian, Waspadai Suhu Udara Naik |
![]() |
---|
Dilaporkan Hilang Pasca Demo Jakarta, Bima Permana Putra Ditemukan Polisi di Malang |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Bangunan Kontrakan dan Kos Terbakar di Wonocolo Surabaya, 10 KK Mengungsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.