Perang Iran Israel

Usai Reda Perang Rudal dengan Iran, Israel Kini Panik 'Digoyang' Serangan Siber, Data Ini Bocor

Setelah mereda perang rudal dengan Iran, Israel kini malah panik gara-gara 'digoyang' serang siber. Data interlijen prajuritnya bocor.

kolase Tribunnews dan AFP
SERANGAN SIBER - (kiri) Seorang tentara Israel mengarahkan howitzer self-propelled di dekat kota Ashkelon di selatan pada 8 Oktober 2023. 

Tujuan utama mereka, menurut para pengamat, adalah untuk mempermalukan dan mengekspos individu yang terlibat dalam agresi terhadap Palestina.

Bahkan, insiden ini telah memicu seruan internasional untuk menangkap veteran militer Israel yang bepergian ke luar negeri.

Seorang mantan perwira dilaporkan menjadi target langsung selama kunjungan dinasnya ke Eropa.

Kebocoran ini menambah daftar panjang serangan siber terhadap infrastruktur penting Israel. Sebelumnya, Weizmann Institute of Science juga menjadi korban peretasan.

Lembaga keamanan seperti Check Point mencatat lonjakan serangan spear-phishing yang menargetkan elit politik dan militer Israel.

Sebagai respons, pemerintah Israel menerbitkan regulasi darurat terkait keamanan siber, yang mewajibkan platform rekrutmen dan penyimpanan data untuk mengikuti protokol keamanan baru.

Namun, kritik tajam muncul terkait keterlambatan pemerintah dalam memperkuat pertahanan digital.

“Perlindungan data di Israel sangat tertinggal dibandingkan kecepatan ancaman siber yang berkembang,” ujar seorang analis keamanan.

Kena Serangan Rudal Houthi

Sebelumnya, Houthi meluncurkan rudal balistik untuk menggempur Israel.

Serangan tersebut diklaim sebagai serangan balas dendam atas perang Gaza.

Diketahui, Kelompok Houthi di Yaman kembali melancarkan serangan ke Israel dengan menembakkan rudal balistik pada Sabtu (28/6/2025).

Aksi ini diklaim sebagai respons atas serangan Israel terhadap warga sipil Palestina selama konflik di Jalur Gaza.

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan pihaknya telah menyerang "target musuh Israel yang sensitif" di wilayah pendudukan Beersheba menggunakan rudal balistik jenis Dhu al-Fiqar.

“Serangan ini merupakan tanggapan atas kejahatan musuh kriminal terhadap warga sipil di Jalur Gaza,” ujar Saree dalam pernyataan resmi, dikutip dari AFP via Kompas.com.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved