Perang Iran Israel

Perang Iran dan Israel Mereda, AS Kini Mau Cawe-cawe di Konflik Rusia-Ukraina: Kirim Banyak Senjata

Setelah perang Iran dan Israel mereda, Amerika Serikat kini sudah siap-siap untuk cawe-cawe di konflik Rusia dan Ukraina. Kirim banyak senjata.

Mandel Ngan/AFP
AMERIKA CAWE-CAWE - Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian di Kebun Mawar Gedung Putih pada 14 April 2020. 

SURYA.co.id - Setelah perang Iran dan Israel mereda, Amerika Serikat kini sudah siap-siap untuk cawe-cawe di konflik Rusia dan Ukraina.

AS bahkan berencana mengirimkan banyak senjata untuk Ukraina.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa negaranya akan kembali mengirimkan bantuan senjata ke Ukraina.

Langkah ini diumumkan hanya beberapa hari setelah Washington sempat menghentikan sebagian pengiriman persenjataan ke negara tersebut.

"Kita perlu mengirim lebih banyak senjata, terutama yang bersifat pertahanan," ujar Trump saat memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Putih pada Senin (7/7/2025), seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Berani Serang Israel Pakai Rudal di Tengah Perang dengan Iran, Inilah Profil Houthi di Yaman

Trump menilai Ukraina tengah menghadapi situasi yang sangat sulit, terutama akibat serangan intensif dari militer Rusia.

“Mereka benar-benar dalam tekanan hebat,” tambahnya, seperti dilaporkan AFP pada Selasa (8/7/2025).

Ia juga menyatakan ketidaksenangannya terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Diketahui, Rusia telah melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina sejak tahun 2022. 

Hingga saat ini, Presiden Putin belum menunjukkan itikad untuk mengakhiri konflik tersebut, meskipun tekanan dari berbagai pihak, termasuk dari Trump sendiri, terus menguat.

Ukraina saat ini berada dalam kondisi genting setelah mengalami serangan udara besar-besaran berupa rudal dan drone, yang disebut-sebut sebagai salah satu yang paling dahsyat sejak awal perang tiga tahun lalu.

Di tengah gempuran itu, keputusan Amerika Serikat untuk menangguhkan pengiriman amunisi sempat menimbulkan kekhawatiran tersendiri di Kyiv.

Tanpa dukungan logistik militer dari sekutu utamanya, posisi Ukraina bisa semakin terjepit.

Sejak awal konflik, terutama di masa pemerintahan Presiden Joe Biden, Amerika Serikat telah mengucurkan bantuan militer lebih dari 65 miliar dolar AS kepada Ukraina.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved