Berita Viral

Dulu Dipuji, Dedi Mulyadi Kini Malah Dikritik Gegara APBD Jabar, Mendagri: Kalah Sama Sri Sultan

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kini malah dikritik oleh Mendagri Tito Karnavian gara-gara APBD Jawa Barat. Padahal sebelumnya dipuji.

Kolase tribun Jabar dan Kompas TV.
DEDI MULYADI DIKRITIK - Kolase foto Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan Mendagri Tito Karnavian. 

Meski dihadapkan pada beban fiskal yang berat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) menegaskan bahwa pelayanan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas.

Menurutnya, infrastruktur tetap harus diperbaiki, bantuan pendidikan untuk siswa dan santri tetap dilanjutkan, dan penanggulangan bencana harus sigap dijalankan.

“Uangnya terbatas, tapi kebutuhan rakyat tetap harus dilayani. Jalan harus bagus, bencana harus ditangani, anak sekolah harus bisa lanjut, santri tetap dapat beasiswa. Itu komitmen saya,” tegasnya.

KDM juga mengakui bahwa kondisi keuangan daerah saat ini tidaklah mudah. Namun ia memastikan tidak akan lari dari tanggung jawab.

“Belanja akan diperketat, tapi kami tidak akan mengorbankan hak rakyat. Mohon doa dari masyarakat. Kami akan terus bekerja, meski dengan nafas fiskal yang pendek,” pungkasnya.

Dulu Dipuji

DEDI MULYADI DIKRITIK - Gubernur Jawa Barat hadiri Forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama (MPU) 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (17/6/2025).
DEDI MULYADI DIKRITIK - Gubernur Jawa Barat hadiri Forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama (MPU) 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (17/6/2025). (Kompas.com/Ruby Rachmadina)

Diberitakan sebelumnya, segala usaha Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dalam melakukan gebrakan baru akhirnya membuahkan hasil.

Hal ini membuat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan pujian kepada Dedi Mulyadi.

Tito menyebut hal ini merupakan prestasi kinerja Pemprov Jawa Barat.

Pujian tersebut disampaikan Tito saat memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Realisasi APBD Tahun 2025 yang disiarkan secara langsung melalui akun YouTube Ditjen Bina Keuangan, Kamis (8/5/2025).

Dalam paparannya, Tito menekankan pentingnya belanja pemerintah daerah sebagai motor penggerak ekonomi lokal.

"Kalau belanjanya kurang, maka otomatis uang yang beredar di masyarakat juga kurang, dan swasta juga tak bergerak karena tidak dipicu, tidak distimulasi pemerintah," jelas Tito.

Saat memaparkan hasil evaluasi realisasi pendapatan dan belanja provinsi se-Indonesia, Tito secara khusus mengapresiasi kinerja Dedi Mulyadi.

"Kita lihat Jawa Barat bagus, realisasi pendapatan 32 persen. Ini apresiasi saya untuk Pak Gubernur Pak Dedi. Angka ini menunjukkan prestasi, menunjukkan kinerja, tak bisa dibantah," ujarnya.

Menurut Tito, pencapaian 32 persen realisasi pendapatan hingga 2 Mei 2025 tergolong tinggi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved