Kapal Tenggelam di Selat Bali

Tim SAR Gabungan Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya Terima Laporan 39 Orang Hilang

tim SAR gabungan telah menerima 39 laporan orang hilang dari orang-orang yang merasa kehilangan anggota keluarganya di KMP Tunu Pratama Jaya.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Wiwit Purwanto
ahmad zaimul haq/surya.co.id
PENCARIAN KORBAN - Tim Penyelam untuk pencarian korban KMP Tunu Prayama Jaya sedang bersiap-siap di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (6/7/2025). Pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya pada hari keempat, Minggu (6/7/2025), tak hanya melakukan penyisiran ke tiga titik sektor pencarian korban, tapi juga untuk observasi benda diduga bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya. 

SURYA.CO.ID - Sejumlah orang melaporkan kehilangan anggota keluarganya setelah kejadian KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025).

Karodokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama Wirawan, menjelaskan Hingga Sabtu (5/7/2025), tim SAR gabungan telah menerima 39 laporan orang hilang dari orang-orang yang merasa kehilangan anggota keluarganya di KMP Tunu Pratama Jaya.

"Itu yang melapor. Belum tentu yang dilaporkan itu adalah (korban KMP tenggelam). Itu harus kita waspadai. Orang melaporkan hilang, kami terima saja," kata Nyoman.

Nyoman tidak merinci apakah 39 orang itu termasuk korban hilang yang namanya ada di dalam manifes atau tidak.

"Yang jelas, laporan itu akan menjadi data bagi tim SAR gabungan. Orang melaporkan hilang, kami terima saja. Nanti kami tentukan dengan hasil pemeriksaan. Jadi tidak bisa dibilang mereka pasti penumpang," sambungnya.

Baca juga: Update Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Hari ke-4, Waspada Ombak Selat Bali Capai 2 Meter

Ia meminta agar orang yang melapor benar-benar mengetahui tentang keluarganya yang hilang, sehingga apabila ada korban baru ditemukan, proses identifikasi bisa terbantu.

"Yang melapor orang yang betul-betul mengerti. Tentang ciri-ciri yang dilaporkan hilang. Ciri fisiknya, tinggi badannya, perawakan, rambutnya, dan lain-lain," tuturnya.

Ciri-ciri juga bisa termasuk jenis pakaian yang dikenakan korban sebelum dilaporkan hilang, termasuk juga aksesori yang dikenakan dan foto wajah yang terlihat giginya.

"Akan menjadi bahan kami mencocokkan nanti. Termasuk juga data sidik jadi di ijazah. Itu kemungkinan kecil bisa terpakai karena semakin lama korban hilang di laut, sidik jari semakin rusak," ujarnya.

Baca juga: Polresta Banyuwangi Turunkan Tim Psikolog untuk Trauma Healing Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Jika ada korban yang ditemukan dan sudah dikenali, Pusdokkes Polri akan melakukan proses identifikasi melalui tes Deoxyribonucleic Acid (DNA).

"Jika tidak bisa dikenali, kami ambil sampelnya, kami cocokan. Itu butuh waktu dua minggu untuk hasilnya. Perlu waktu dan ketelitian. Dalam identifikasi, yang terpenting ketepatan, bukan kecepatan," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved