Kapal Tenggelam di Selat Bali

16 Korban KMP Tunu Pratama Jaya Masih Hilang dan Tak Masuk Daftar Manifes, Keluarga Tuntut Hal Ini

Mereka terdiri dari 15 penumpang travel yang tak masuk dalam manifes dan seorang sopir yang juga masih hilang.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Polairud Polda Jatim
BANGKAI KAPAL - Gambar bangkai KMP Tunu Pratama Jaya di dasar Selat Bali dari perekaman ROV yang merekam pada Minggu (13/7/2025). Video ini sekaligus menjadi bukti terjelas dari bangkai kapal. 

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya yang masih hilang dan tak masuk ke dalam data manifes mengikuti rapat dengar pendapat dengan pihak-pihak terkait seperti ASDP Indonesia Ferry, KSOP Tanjung Wangi, Jasa Raharja, dan pemilik Kapal Tunu di DPRD Banyuwangi, Rabu (20/8/2025) petang. 

Keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) ini menuntut pengakuan dari pihak terkait.

Mereka yang hadir merupakan perwakilan dari 16 korban yang masih hilang.

Baca juga: Tim Pengangkat Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Datang ke Lokasi dan Lakukan Survei

Mereka terdiri dari 15 penumpang travel yang tak masuk dalam manifes dan seorang sopir yang juga masih hilang.

Mariadi (56), salah satu keluarga korban, mengatakan, hingga kini belum ada pengakuan resmi dari pihak terkait tentang korban-korban yang masih hilang dan tak masuk dalam manifes.

Warga Desa Bayu, Kecamatan Songgon itu mewakili lima anggota keluarga besarnya yang menjadi korban. Mereka adalah penumpang salah satu travel.

Baca juga: KNKT Ungkap Kronologi Lengkap Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali

Mariadi menjelaskan, dari lima anggota keluarga besar, hanya satu yang berhasil ditemukan dalam pencarian.

Ahli waris dari korban ditemukan itu telah menerima asuransi dari Jasa Raharja dan anak perusahaannya senilai total Rp 125 juta.

Selain itu, korban meninggal juga menerima santuan dari perusahaan kapal senilai Rp 20 juta.

Santunan juga termasuk untuk empat keluarga besar Mariadi yang lain.

"Kalau (asuransi) dari Jasa Raharja belum," kata Mariadi.

Perwakilan dari paguyuban travel di Banyuwangi-Bali, Alit Tasrifudin, mengatakan, jumlah korban KMP Tunu Pratama Jaya yang merupakan penumpang dan sopir sebanyak 41 orang.

Dari jumlah tersebut, 16 korban masih belum ditemukan hingga kini.

Baca juga: KNKT Beri 17 Rekomendasi atas Hasil Investigasi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali

Mayoritas dari mereka tak masuk dalam daftar manifes karena menyeberang sebagai penumpang.

"Data kami lengkap karena setiap unit travel yang berangkat selalu melapor ke kantor masing-masing. Jadi, dari paguyuban travel yang membawahi travel Banyuwangi, kami punya data-data itu. Dari situ kami tahu jumlah kendaraan, nomor polisi, jumlah penumpang, dan siapa saja yang ikut naik KMP Tunu Pratama Jaya," kata dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved