Berita Viral

5 Kelakuan Janggal Keluarga Juliana Marins Ucap Layanan Publik Indonesia Buruk hingga Ragukan Otopsi

Keluarga Juliana Marins masih terus mengecam Indonesia meski jenazah anaknya sudah dievakuasi dari jurang Gunung Rinjani dan telah dibawa ke Brasil.

Editor: Musahadah
kolase youtube/istimewa
KECAM - Manoel Marins masih terus mengkritik Indonesia setelah jasad anaknya, Juliana Marins dievakuasi dari Gunung RInjani dan dibawa ke Brasil. Sebut, layanan publik di Indonesia buruk. 

Keluarga juga menyalahkan pihak pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang dianggap lambat dalam memberikan respons setelah laporan hilangnya Juliana diterima.

“Koordinator taman terlambat menghubungi tim penyelamat,” tegas Manoel.

4. Ragukan hasil otopsi di Indonesia

Dilansir dari Tribunnews, setelah jenazah tiba di Brasil, keluarga Juliana melalui lembaga Defensoria Pública da União (DPU) segera mengajukan permintaan resmi ke Advocacia-Geral da União (AGU) agar dilakukan autopsi ulang.

Permintaan tersebut langsung disetujui AGU dan diajukan ke Pengadilan Federal di Niterói.

Autopsi ulang direncanakan dilakukan maksimal enam jam setelah jenazah tiba.

Langkah ini dianggap penting untuk memastikan penyebab kematian dan memperjelas waktu meninggalnya Juliana.

Hal tersebut berkaitan dengan dugaan bahwa Juliana masih hidup selama beberapa hari setelah kecelakaan, namun tidak segera mendapat pertolongan.

“Kami ingin tahu benar apa yang terjadi pada Juliana. Ada banyak hal yang belum jelas, dan sejak awal kami merasa diabaikan,” ujar Mariana Marins, saudari korban, dalam pernyataannya kepada media Brasil.

Sebelumnya, autopsi pertama telah dilakukan oleh tim forensik di Bali, Indonesia setelah jasadnya berhasil dievakuasi dari Gunung Rinjani.

Hasilnya menunjukkan bahwa Juliana meninggal akibat luka dalam dan fraktur di berbagai bagian tubuh, tanpa adanya tanda-tanda hipotermia.

Tim forensik menyimpulkan bahwa korban hanya bertahan hidup kurang dari 20 menit setelah mengalami trauma.

Namun, hasil tersebut belum memuaskan pihak keluarga.

Mereka mengungkapkan kekecewaan karena hasil autopsi diumumkan ke publik sebelum disampaikan secara pribadi kepada mereka. Keluarga bahkan menilai langkah itu sebagai tindakan yang "tidak manusiawi".

5. Rencana ajukan gugatan hukum

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved