Keindahan Struktur Cadas di Bukit Jaddih Bangkalan Berkelas Dunia, Warga Italia Sebut Fantastis

Dalam beberapa tahun terakhir pesona wisata alam Bukit Jaddih menjelma sebagai salah satu destinasi wisata nasional.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol (edo)
PESONA BUKIT JADDIH - Warga Italia, Jacopo Cappuccio menerbangkan drone untuk mendapatkan visual yang lebih luas wisata alam Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jumat (4/7/2025). 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Madura patut bangga memiliki wisata alam kelas dunia lewat struktur bebatuan kapur seperti di wisata alam Bukit Jaddih.

Keunikan destinasi di Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan itu membuat warga Italia, Jacopo Cappuccio terperangah.

Setiba di Bukit Jaddih, Jumat (4/7/2025), warga asal Florence, Italia itu mengaku takjub melihat keunikan hamparan formasi bebatuan perbukitan yang terbentuk dari guratan ‘tangan-tangan’ eskavator.

Begitu kuatnya pesona wisata alam itu, Jacopo tidak menghiraukan terik matahari untuk berjalan kaki menyusuri jalur tanjakan menuju titik-titik spot foto.

Beberapa kali ia memfokuskan kamera ponselnya hingga menerbangkan drone untuk mendapatkan rekaman visual yang lebih luas di atas Bukit Jaddih.   

“Tempat ini luar biasa, saya belum pernah ke tempat fantastis seperti ini. Konstruksi bebatuannya sangat indah, sangat ikonik. Saya sangat senang berkesempatan hadir di sini,” ungkap Jacopo dalam Bahasa Inggris kepada SURYA.

Jacopo ditunjuk sebagai salah seorang Honorary Consul atau Konsul Kehormatan RI dari Italia dalam program Jean Monnet Modules di Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. 

Dalam program pengajaran singkat yang concern pada studi Uni Eropa, Unair menyelenggarakan beberapa kegiatan meliputi seminar, lokakarya, kursus singkat, hingga kuliah umum dengan Jacopo sebagai salah seorang dosen tamu.

“Ini seperti hadiah besar bagi saya. Terima kasih kepada bapak polisi dan Unair, bagi saya (Bukit Jaddih) tempat ini sangat unik,” ujar Jacopo.  

Tekad Jacopo menyaksikan langsung pesona wisata alam Bukit Jaddih dilontarkan mahasiswi Fakultas Hukum Unair, Rafika yang mendampinginya dari Surabaya. Selain Rafika, turut mengantar sejumlah personel Polres Bangkalan, Polsek Socah, seorang seorang pemandu wisata.    

“Fakultas Hukum Unair sedang berkolaborasi dengan Uni Eropa, Pak Jacopo salah seorang pengajar di program Jean Monnet Modules. Kebetulan Pak Jacopo ingin sekali pergi ke Madura, ingin tahu tentang Madura. Salah satunya adalah Bukit Jaddih,” kata Rafika

Seperti diketahui, dalam beberapa tahun terakhir pesona wisata alam Bukit Jaddih menjelma sebagai salah satu destinasi wisata nasional. 

Keindahan hamparan bebatuan kapur seluas sekitar 200 hektare itu tidak terbentuk secara alami, melainkan hasil kegiatan tambang yang telah berlangsung sejak awal 2000. Guratan ekskavator menambah pesona dinding bebatuan yang tampak alami. 

Tekstur bebatuan cadas yang terpampang mengingatkan pada formasi bebatuan di Taman Nasional (TN) Badlands, South Dakota, Amerika Serikat, kemudian di The Pinnacle di TN Nambung di Australia Barat.

Juga bebatuan yang menyembul di padang pasir atau menara batu pasir yang menjulang di atas Kota Kalambaka, Yunani.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved