Sindikat Uang Palsu Kampus UIN Makassar

Bos Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin Blak-blakan Sebut Ada Orang di BI Terlibat, Kuncinya di DPO

Eks kepala perpustakaan UIN Alauddin Makassar yang menjadi terdakwa pabrik uang palsu blak-blakan ungkap ada orang BI terlibat.

Editor: Musahadah
kolase tribun makassar
BLAK-BLAKAN - Mantan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar yang terlibat sindikat uang palsu, Andi Ibrahim blak-blakan dalam sidang Pengadilan Negeri (PN) Sungguminasa, Jl Usman Salengke, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (2/7/2025).  

"Itulah kebodohan saya dan saya minta maaf," ujarnya.

Andi juga menyebut bahwa video yang diam-diam direkam Hendra saat pengujian uang, akhirnya tersebar di media sosial.

"Dan terjadi pembicaraan itu setelah itu diam-diam pada saat dia tes ulang lagi itu uang, Hendra merekam lagi. Dia merekam dan ternyata rekaman itulah yang beredar di media sosial. Dan Syahruna tiba-tiba telepon saya minta supaya saudara Hendra menghapus rekaman itu. Saya bilang, saya sendiri tidak tahu itu. Dia bilang, tidak, ini perintahnya bos saya supaya itu dihapus," ungkap Andi.

Hakim kemudian menanyakan siapa "bos" yang dimaksud.

Andi menyebut nama Annar Salahuddin Sampetoding sebagai atasan Syahruna.

Ia juga menyampaikan bahwa setelah kejadian tersebut, ia sempat diblokir oleh Hendra.

Padahal uang palsu yang dipesan Hendra sudah harus dibayar di muka ke Syahruna.

"Nanti beberapa saat kemudian baru diaktifkan kembali. Tapi karena terlanjur Hendra sudah memesan, waktu itu saya ditelepon Syahruna, bagaimana pesanannya apa jadi atau tidak," katanya.

Setelah itu, terjadi pertemuan di Warkop Azzahra.

Dalam pertemuan itu, Andi Ibrahim merekomendasikan Ambo Ala untuk membantu pekerjaan plafon dan bangunan di rumah Annar.

Ia juga menyebut Syahruna kembali meminta panjar atas pesanan uang palsu dari Hendra.

"Hendra bilang kita dulu bayar, nanti saya ganti uangnya. Sehingga saya kasih transfer Rp2 juta ke Syahruna dan saya sampaikan ini uang DP-nya, tapi saya dulu yang bayar. Lalu Syahruna minta lagi Rp4 juta," jelasnya.

Namun, setelah itu Hendra tak bisa dihubungi lagi dan menghilang tanpa kabar. 

Klaim Punya Massa 

DISIDANG - Andi Ibrahim, eks kepala perpustakaan UIN Alauddin Makassar yang menjadi otak sindikat uang palsu di kampus membuat pengakuan mengejutkan di persidangan, Rabu (18/6/2025).
DISIDANG - Andi Ibrahim, eks kepala perpustakaan UIN Alauddin Makassar yang menjadi otak sindikat uang palsu di kampus membuat pengakuan mengejutkan di persidangan, Rabu (18/6/2025). (kolase kompas.com/tribun timur)

Pada persidangan sebelumnya, Rabu (18/6/2025), Andi Ibrahim menjadi saksi untuk terdakwa Annar Salahuddin Sampetoding. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved