Berita Viral

Kirana Balita Tak Bisa Jalan, Ditelantarkan Orangtua, Kini Dirawat Pengasuh yang Bukan Keluarga

Di tengah hiruk-pikuk ibu kota, sebuah kisah memilukan datang dari Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Editor: Adrianus Adhi
Warta Kota
BANTUAN SOSIAL - Kirana saat pakai sepatu Avo untuk terapi saraf kaki agar bisa berjalan. Kirana saat ini usianya hampir 3 tahun dan mengalami tulang layu kaki, Minggu (29/6/2025). 

SURYA.co.id, Jakarta - Di tengah hiruk-pikuk ibu kota, sebuah kisah memilukan datang dari Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Seorang balita bernama Kirana, yang baru berusia 2 tahun 10 bulan, hidup dalam kondisi yang jauh dari kata layak. Ia bukan hanya mengalami kelumpuhan sejak lahir, tetapi juga ditelantarkan oleh kedua orangtuanya.

Kirana kini tinggal bersama seorang wanita bernama Sumarni, yang bukan ibu kandungnya, namun telah merawatnya dengan penuh kasih sayang. Sumarni bukan hanya menjadi pengasuh, tetapi juga menjadi satu-satunya sosok ibu yang Kirana kenal.

Kisah Kirana mencuat ke publik setelah Lurah Susukan, Andri P Maila, mengungkap kondisi bocah malang ini kepada media.

Ia menjelaskan bahwa Kirana mengalami kelainan tulang layu sejak lahir, yang membuatnya tidak bisa berjalan seperti anak-anak seusianya.

Tak hanya itu, Kirana juga mengidap penyakit TBC. Di usianya yang belum genap tiga tahun, ia sudah harus menjalani terapi dan pengobatan rutin demi harapan bisa berdiri dan berjalan suatu hari nanti.

Namun, yang paling menyayat hati bukan hanya kondisi fisiknya, melainkan kenyataan bahwa Kirana tidak lagi mengenal siapa orangtuanya.

Ia ditinggalkan begitu saja, tanpa kabar, tanpa pelukan, tanpa penjelasan.

Kelainan Tulang dan Bantuan Sepatu Khusus

Sejak pertama kali didata oleh pihak kelurahan saat usianya masih 9 bulan, Kirana sudah menunjukkan gejala kelumpuhan. Lurah Susukan, Andri P Maila, menjelaskan bahwa Kirana bukan menderita polio, melainkan kelainan tulang layu.

“Bukan sakit polio. Jadi tulang punggungnya itu lemes,” ujar Andri dikutip dari Warta Kota, Selasa (1/7/2025).

Kini, Kirana menjalani terapi menggunakan sepatu khusus bernama sepatu Avo. Sepatu ini berfungsi untuk membantu kaki Kirana agar bisa menekuk dan merangsang sarafnya agar kembali berfungsi normal.

Sepatu tersebut diperoleh setelah pihak kelurahan bersurat kepada Baznas Jakarta Timur untuk meminta bantuan. Setelah permohonan disetujui, Kirana dibawa ke lokasi pembuatan sepatu untuk mengukur kakinya.

Andri bersyukur karena proses pengajuan bantuan berjalan cepat. “Kami sudah monitor,” katanya, menegaskan bahwa pihak kelurahan terus memantau perkembangan Kirana.

Bantuan dari Baznas menjadi harapan baru bagi Kirana. Meski kecil, sepatu itu menjadi simbol bahwa masih ada yang peduli terhadap masa depan bocah yang tak berdosa ini.

Ditinggal Ibu, Tak Dikenal Ayah

Di balik bantuan yang diterima Kirana, tersimpan kisah yang lebih menyayat hati. Kirana ditinggalkan oleh kedua orangtuanya sejak masih bayi. Hingga kini, tidak ada kabar dari sang ibu, sementara identitas ayahnya pun tidak diketahui secara pasti.

Menurut keterangan warga, ibu kandung Kirana sudah lama tak menjenguk tanpa ada kabar dan penjelasan. “Yang lebih menarik lagi, anak itu sebenarnya orangtuanya ada, cuma kayak dibiarin. Kayak dibuang gitu,” ujar Andri.

Andri menjelaskan bahwa ibu kandung Kirana bukan warga Kelurahan Susukan, melainkan tinggal di kawasan Cijantung, Jakarta Timur. Ia sempat meminta tolong kepada Sumarni untuk mengasuh Kirana.

“Kebetulan waktu itu minta tolong diasuh gitu, istilahnya pengasuhnya dulu. Terus lama-lama sama ibunya ditinggal, gitu,” lanjut Andri.

Sejak saat itu, Sumarni merawat Kirana sepenuh hati. Meski awalnya hanya diminta mengasuh sementara, Sumarni kini sudah menganggap Kirana sebagai anaknya sendiri.

Andri mengaku tidak mengetahui nama ibu kandung Kirana. Namun, dari penuturan Sumarni, ibu kandung Kirana adalah seorang pekerja malam. Hal ini membuat keberadaan ayah kandung Kirana semakin tidak jelas.

Harapan Baru untuk Kirana

Kini, Kirana tinggal bersama Sumarni di RT 05 RW 07 Kelurahan Susukan. Meski hidup sederhana, kasih sayang yang diberikan Sumarni dan warga sekitar membuat Kirana tetap tersenyum.

Keluarga Sumarni pun merasa bersyukur karena mendapat perhatian dari masyarakat dan pemerintah setempat. Mereka berharap Kirana bisa terus mendapatkan bantuan untuk pengobatan dan terapi.

Andri menyebut bahwa pihak kelurahan akan terus mendampingi Kirana dan memastikan ia tidak kekurangan kebutuhan dasar. “Kami berkomitmen membantu kesembuhan Kirana,” ujarnya.

Meski belum bisa berjalan, Kirana tetap menunjukkan semangat hidup yang luar biasa. Ia tersenyum saat mengenakan sepatu barunya, seolah tahu bahwa itu adalah langkah kecil menuju masa depan yang lebih baik.

Kisah Kirana menjadi pengingat bahwa di balik keterbatasan, selalu ada harapan. Dan di balik kepergian orangtua, selalu ada tangan-tangan yang siap merangkul dengan cinta.

=====

Dapatkan berita terkini dan terpercaya seputar Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan berbagai peristiwa penting di Jawa Timur, termasuk kabar eksklusif tentang Persebaya Surabaya—langsung dari Harian Surya!

SURYA.co.id menghadirkan rekomendasi bacaan menarik yang tidak boleh Anda lewatkan, mulai dari update seputar klub kebanggaan Bonek, isu strategis daerah, hingga peristiwa terkini dari jantung Jawa Timur.

Bergabung sekarang di platform pilihan Anda:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved