Aturan Jam Malam Anak Surabaya

Aturan Jam Malam di Surabaya, Polisi Siap Jemput Anak yang Keluyuran

Aturan jam malam bagi anak-anak telah berlaku di Kota Surabaya, namun masih banyak anak tertangkap tetap berkeliaran di malam hari.

|
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
Istimewa
TINDAKAN PREVENTIF - Kapolsek Kenjeran Kompol Yuyus Andriastanto saat memberi wejangan ke sejumlah anak muda yang sedang nongkrong di warung kopi. Mereka diingatkan untuk tidak keluyuran di malam hari, agar terhindar dari pergaulan negatif. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Aturan jam malam bagi anak-anak di bawah usia 18 tahun telah berlaku di Kota Surabaya, melalui Surat Edaran Wali Kota Nomor 400.2.4/12681/436.7.8/2025. 

Namun, masih banyak anak yang belum mematuhi aturan ini dan tetap berkeliaran di malam hari.

Baru-baru ini, Polsek Kenjeran melakukan razia dan patroli pada akhir pekan kemarin untuk menegakkan aturan jam malam

Selama operasi, banyak anak remaja pada waktu masuk dini hari kedapatan sedang nongkrong di warung kopi. 

Bahkan, di kawasan Bulak Banteng ada sekumpulan anak remaja kepergok sedang pesta minuman keras.

Kapolsek Kenjeran Kompol Yuyus Andriastanto, mengatakan bahwa patroli jam malam telah dilakukan sejak 24 Juni lalu. 

Dalam operasi ini, Polsek Kenjeran dibantu Satpol PP dan personel Koramil. 

Pihak Polsek Kenjeran biasanya bergerak sejak pukul 23.00 hingga dini hari, menyasar tempat-tempat rawan dan berkumpulnya para muda-mudi. 

"Target yang dituju di antaranya tempat-tempat sepi, lalu kawasan yang selama ini dikenal jadi tempat muda-mudi untuk pacaran," jelas Yuyus Andriastanto.

Jika ada anak-anak yang tertangkap, maka orang tua mereka akan dihubungi untuk menjemput. 

Menurutnya, masih banyak orang tua yang acuh akan masing-masing aktivitas buah hatinya. Menganggap keluyuran malam hal yang biasa. Sehingga pihaknya akan lebih getol melakukan edukasi.

Kendati demikian, Kapolsek mengakui, bahwa aturan jam malam ini lumayan positif mengubah kebiasaan di kawasan Surabaya Utara. 

Ruas jalan Kenjeran menuju Jembatan Suramadu sering menjadi arena balap liar. 

Semenjak sering operasi jam malam, hingga akhir pekan aktivitas tersebut tidak terlihat.

“Ini bukti nyata dengan melakukan rutinitas patroli jam malam, adanya balap liar yang biasanya terdapat di bawah Jembatan Suramadu, di Jalan Kenjeran dan sekitarnya sudah tidak tampak. Dan adanya gerombolan konvoi di jalan sudah jarang ditemukan,” tutupnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved