Berita Viral

Rekam Jejak Prasetyo Edi yang Bantah Tuduhan Beathor Suryadi Soal Ijazah Jokowi, Eks Ketua DPRD DKI

Inilah rekam jejak Prasetyo Edi Marsudi, politisi PDIP yang membantah tudingan koleganya, Beathor Suryadi soal ijazah Jokowi. 

Editor: Musahadah
kolase tribunnews/youtube
BANTAH - Politisi PDIP yang juga eks Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi membantah tudingan koleganya, Bearhor Suryadi tentang ijazah Jokowi. 

SURYA.co.id - Inilah rekam jejak Prasetyo Edi Marsudi, politisi PDIP yang membantah tudingan koleganya, Beathor Suryadi soal ijazah Jokowi

Prasetyo Edi Marsudi menyebut pernyataan Beathor Suryadi soal ijazah Jokowi dicetak ulang di Pasar Pramuka tidak mendasar. 

Prasetyo bahkan menyebut Beathor bukan lah pelaku sejarah saat Jokowi mendaftar sebagai calon GUbernur DKI Jakarta pada 2012 silam. 

Pras-panggilan Prasetyo Edi Marsudi menyebut dia lah pelaku sejarah karena saat itu menjadi bendahara tim kampanye Jokowi-Ahok. 

Pras yang juga mantan Ketua DPRD DKI Jakarta dua periode ini menyebut selain dia, ada tiga orang yang berperan penting dalam proses pendaftaran pasangan Jokowi-Ahok di pilkada DKI tahun 2012, yakni  Marihot Napitupulu, Isnaini dan Syarief dari Gerindra. 

Baca juga: Bantah Tudingan Beathor Suryadi Soal Ijazah Jokowi, Politisi PDIP Prasetyo Edi: Tidak Benar Semua

Diceritakan, dalam proses pendaftaran bakal calon gubernur di KPUD DKI Jakarta, Pras mengaku menerima kelengkapan administrasi Jokowi dari Isnaini, orang yang dibawa dari Solo.

Saat itu, Isnaini menyerahkan fotokopi ijazah UGM yang sudah dilegalisir.

Pada saat berangkat ke KPUD untuk melengkapi administrasi bakal calon gubernur, Pras bersama dengan Marihot Napitupulu, Isnaini dan Syarief dari Gerindra. 

Dengan fakta ini, Pras mengaku bingung dengan pernyataan Beathor yang menyebut nama Deni Iskandar, Indra Kramadipa dan Widodo yang mendaftar ke KPUD. 

"Saya agak bingung, apa yang dikatakan Pak Beathor. Saya akan meluruskan takutnya Beathor salah informasi," kata Pras dikutip dari channel youtube Anak Bangsa TV pada Sabtu (28/6/2025). 

"Beathor bukan pelaku sejarah dan dalam tim pemenangan tidak ada nama Beathor. Saya juga tidak pernah ketemu Beathor," tegasnya. 

Pras mengaku saat itu bekerja keras mengangkat nama Jokowi dan Ahok yang awalnya cuma 6 persen di Jakarta, dengan musuh terkuat Voke.

Namun dia kecewa tiba-tiba kini dia mendengar dan melihat ada asumsi yang keliru yang dibuat Beathor di medsos. 

Karena itu dia sebagai kader PDIP harus meluruskan.  

"TIba-tiba saya mendengar, melihat di medsos membabi butanya sahabat saya ini, saya luruskan itu permasalahan," katanya.  

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved