Sambut 'Kuliah' Mahasiswa di Gedung Dewan, Ketua DPRD Pasuruan Tegaskan Politik Sehat Butuh Etika

Bagi Samsul, kehadiran mahasiswa di gedung dewan merupakan simbol penting dari proses pembelajaran politik yang sehat.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Deddy Humana
surya/Galih Lintartika (Galih)
DIALOG DEMOKRASI - Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat menyapa mahasiswa UNIWARA di ruang rapat paripurna, Rabu (25/6/2025). Para mahasiswa itu mengikuti kegiatan mata kuliah politik dan etika di gedung dewan. 


SURYA.CO.ID, PASURUAN - Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat menyambut hangat kunjungan mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Wiranegara (UNIWARA) Pasuruan dalam rangkaian kegiatan mata kuliah Politik dan Etika Pendidikan, Rabu (25/6/2025)

Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat paripurna DPRD itu, Samsul menyampaikan apresiasinya atas inisiatif kampus dalam membangun dialog demokrasi secara langsung antara mahasiswa dan lembaga legislatif daerah.

“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Fakultas Agama Islam UNIWARA yang telah menggagas kegiatan kunjungan ini. Ini bukan sekadar kegiatan akademik, tetapi bentuk nyata keterlibatan mahasiswa dalam memahami dinamika kebijakan publik dan proses demokrasi,” kata Samsul.

Menurutnya, DPRD selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin belajar, berdiskusi, bahkan menyampaikan masukan. Bagi Samsul, kehadiran mahasiswa di gedung dewan merupakan simbol penting dari proses pembelajaran politik yang sehat.

“Kami percaya bahwa politik yang sehat harus dilandasi oleh etika. Dan etika tidak akan pernah hidup tanpa fondasi pendidikan yang kokoh,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa politik bukan semata-mata soal kekuasaan. Dalam pandangannya, politik sejatinya adalah medan pengabdian, tempat bertemunya tanggung jawab moral dan keberanian memperjuangkan nilai-nilai kebenaran serta keadilan.

“Mahasiswa sebagai agen perubahan harus memahami bahwa politik adalah tentang keberpihakan pada rakyat, bukan sekadar strategi untuk meraih jabatan,” kata Samsul memberi pesan moral kepada peserta kunjungan.

Etika pendidikan, sambungnya, menjadi jembatan penting agar praktik politik tetap berada di jalur kemanusiaan dan nilai luhur bangsa. Tanpa etika, politik bisa kehilangan arah, dan tanpa pendidikan, etika bisa kehilangan makna.

Ia berharap, diskusi dan kunjungan ini tidak berhenti pada pemenuhan tugas akademik semata, melainkan menjadi titik awal tumbuhnya kesadaran kritis, pemikiran luas, dan semangat untuk turut ambil bagian dalam perubahan bangsa. ******

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved