Rel Kemandirian: Peran PPI Madiun Cetak SDM Handal Pengganti Tenaga Asing di Proyek Kereta Cepat

Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun menjadi jantung seluruh proses alih teknologi dan transfer pengetahuan pengoperasian kereta cepat

Editor: Cak Sur
Istimewa
PPI MADIUN - Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun telah ditunjuk sebagai pusat pelatihan resmi untuk High Speed Railway (HSR) di Indonesia. PPI Madiun menjadi jantung dari seluruh proses alih teknologi dan transfer pengetahuan dalam pengoperasian kereta cepat. 

SURYA.CO.ID, MADIUN - Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB), atau yang kini dikenal luas dengan nama “Whoosh”, bukan sekadar proyek transportasi modern pertama di Indonesia. Ia adalah tonggak sejarah yang menandai babak baru kemandirian bangsa dalam penguasaan teknologi modern. 

Namun, pertanyaan besar pun muncul: setelah pembangunan selesai, siapa yang akan menjalankan dan memelihara sistem berteknologi modern ini? 

Jawabannya terletak pada kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam negeri, dan di sinilah Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun memainkan peran strategis.

Di tengah fase awal ini, sebanyak 1.096 tenaga kerja lokal telah direkrut untuk mengambil alih tugas-tugas strategis dari China. 

Dari jumlah tersebut, 300 orang telah menyelesaikan pelatihan dan kini bersiap mengikuti proses sertifikasi resmi melalui Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun, membentuk sekitar 27 persen tenaga lokal yang bersertifikat dari institusi kedinasan ini. Sementara itu, 796 lainnya masih berada dalam tahap pelatihan lanjutan. 

PUSAT PELATIHAN RESMI - Para taruna mengikuti asesmen yang dilakukan oleh Balai Pengujian Perkeretaapian. Lebih dari sekadar mencetak lulusan, PPI Madiun telah ditunjuk sebagai pusat pelatihan resmi untuk High Speed Railway (HSR) di Indonesia.
PUSAT PELATIHAN RESMI - Para taruna mengikuti asesmen yang dilakukan oleh Balai Pengujian Perkeretaapian. Lebih dari sekadar mencetak lulusan, PPI Madiun telah ditunjuk sebagai pusat pelatihan resmi untuk High Speed Railway (HSR) di Indonesia. (Istimewa)

Lebih dari sekadar mencetak lulusan, PPI Madiun telah ditunjuk sebagai pusat pelatihan resmi untuk High Speed Railway (HSR) di Indonesia. 

Artinya, lembaga ini menjadi jantung dari seluruh proses alih teknologi dan transfer pengetahuan dalam pengoperasian kereta cepat. 

PPI Madiun sebagai pusat pembelajaran terintegrasi yang menggabungkan teori mutakhir, pelatihan praktik langsung (on-the-job training), serta proses sertifikasi berstandar nasional dan internasional. 

Kurikulumnya mencakup teknologi HSR yang luas—mulai dari sistem kelistrikan, persinyalan, komunikasi, hingga skenario kedaruratan. Semua ini dipadukan dengan sentra On The Job Training  di bawah bimbingan para ahli dari Tiongkok yang telah berpengalaman dalam membangun sistem kereta cepat dunia.

Sejak resmi bermitra dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan HSRCC pada September 2020, PPI Madiun telah menjalankan skema pelatihan bertahap. 

Pertama, taruna dibekali teori dan simulator berteknologi tinggi. Kemudian, mereka mengikuti OJT langsung di fasilitas PT KCIC, mempelajari mekanisme kerja EMU (Electric Multiple Unit). 

Testimoni dari para peserta memperlihatkan antusiasme tinggi. Bahana Putra Perangin Angin, salah satu mekanik EMU, menyatakan keinginannya untuk mendalami teknologi ini lebih jauh demi masa depan transportasi Indonesia. 

Sementara, Nisrina Azzahra Kurniawan, calon emergency responder, menyampaikan rasa tidak sabarnya untuk segera berkontribusi dalam operasional nyata.

Setelah menjalani OJT, para taruna mengikuti asesmen yang dilakukan oleh Balai Pengujian Perkeretaapian (DJKA). Dilanjutkan dengan sertifikasi oleh lembaga nasional dan internasional dari Beijing Railway Administration. 

Target jangka panjangnya yang ditetapkan pada tahun 2026, yaitu seluruh pengoperasian dan pemeliharaan kereta cepat akan dilakukan oleh 100 persen tenaga kerja Indonesia. 

Saat ini, telah tercapai 300 taruna telah lulus pelatihan teoritis & siap sertifikasi (-27  persen dari total) serta 796 taruna lainnya masih dalam proses pelatihan lanjutan dan akan mengikuti tahapan yang sama.

Peran PPI Madiun dalam mencetak SDM berkualitas, tercermin pula dari keberhasilan para alumninya di dunia kerja. 

Tracer study menunjukkan mayoritas lulusan langsung terserap oleh sektor transportasi. Sosok seperti Dessy Anggraini yang kini menjadi masinis MRT Jakarta yang mengatakan, bahwa bangga menjadi bagian dari PPI Madiun yang mengantarkannya menjadi masinis di MRT Jakarta. 

Hal serupa diungkapkan oleh  Ario Bomantara Wijayanto yang bekerja di Kementerian Perhubungan, bahwa mendapatkan manfaat dari pendidikan di PPI Madiun, yaitu percaya diri dan tangguh serta mengamalkan 5 citra manusia perhubungan. 

Berikut, Rafi Ardiansyah yang menangani prasarana di PT Len Rekaprima Semesta menyampaikan, bahwa pendidikan selama menjadi taruna menjadikannya lulusan yang memiliki kompetensi dibidang perkeretaapian.

Kurikulum PPI dirancang lebih dari sekadar perkuliahan materi. Praktikum mencakup 60 persen dari total beban belajar, mempertemukan taruna langsung dengan peralatan asli HSR dan difasilitasi laboratorium lengkap mulai dari rel mini, kereta inspeksi, simulator masinis hingga workshop. 

Pengajar adalah dosen bersertifikasi internasional yang telah mengikuti pelatihan di Jerman, Korea dan Swedia. 

Untuk mendukung kurikulum secara maksimal, PPI juga mengembangkan inovasi lokal seperti lori inspeksi bertenaga surya dan sensor rel dan lain sebagainya.

Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan ekosistem strategis. Pemerintah Kota Madiun memberikan beasiswa penuh bagi 22 taruna selama 3 tahun. 

Di sisi lain, kolaborasi formal antara KCIC, HSRCC, dan PPI Madiun melalui PKS telah memperkuat sinergi dalam penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan sertifikasi. 

Kementerian Perhubungan dan BPSDM juga berperan aktif dalam link and match kurikulum dengan kebutuhan industri nasional dan perkembangan global.

Tentu saja, tantangan masih membentang di masa mendatang. Di antaranya adalah integrasi infrastruktur pendukung, seperti integrasi jalur pengumpan (feeder) antara stasiun pusat dan KCJB agar  kecepatan maksimal Whoosh juga dapat diimbangi layanan transportasi lokal. Selain itu, perluasan jaringan HSR ke kota-kota lain seperti Surabaya via Madiun. 

Hal ini membuka peluang besar bagi PPI untuk menjadi pusat pelatihan regional. Di sisi lain, pembaruan kurikulum dan perluasan mitra industri seperti INKA, Len Railways dan PUPR menjadi keharusan untuk menjaga relevansi terhadap perkembangan teknologi.

Kini, PPI Madiun berdiri bukan hanya sebagai sekolah kedinasan, tapi sebagai poros pusat transformasi SDM nasional. 

Dari kota industri yang terkenal dengan produksi lokomotif, Madiun kini menjadi kota penghasil SDM unggul untuk transportasi masa depan. 

Melalui pendekatan praktis-digital, kemitraan global, sertifikasi ganda, jejaring alumni yang aktif serta koordinasi erat dengan pemangku kebijakan, PPI Madiun tengah mengawal estafet sejarah: menyerahkan tongkat kemajuan transportasi dari tangan asing ke anak negeri sendiri. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved