Karya Perajin Gitar Asal Madiun Tembus Pasar Internasional, 1 Dekade Lebih Tekuni Profesi Luthier
Di Kabupaten Madiun, Jatim, ada seorang pembuat gitar andal yang karyanya kini telah dikenal hingga ke mancanegara
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, MADIUN - Dibalik ketenangan Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim), terdapat seorang pembuat gitar andal.
Bahkan, karyanya kini telah dikenal hingga ke mancanegara.
Dialah Jujuk Joko Sulistyo, sosok yang telah menekuni profesi sebagai luthier, atau perajin gitar selama lebih dari satu dekade.
Penuh ketelitian, Jujuk tampak menggerakkan mesin pemotong mengikuti pola rancangan yang telah digambar di atas balok kayu.
Proses awal pembentukan bodi gitar itu menjadi salah satu tahapan penting, sebelum gitar-gitar buatannya masuk ke proses coating, perakitan, penyempurnaan hingga penyetelan akhir.
“Ini tahap awal pembentukan bentuk dasar. Setelah dicat dan dirakit, baru dilanjutkan ke tahap finishing dan tuning,” ujar Jujuk di bengkel kerjanya, Sabtu (21/6/2025).
Perjalanan Jujuk sebagai luthier, dimulai sekitar 15 tahun lalu saat ia masih tinggal di Kabupaten Gresik.
Keputusan untuk kembali ke tanah kelahiran di tahun 2018, menjadi awal baru baginya dalam membangun usaha perakitan gitar secara mandiri di Madiun.
Kecintaan terhadap musik yang dulu ia salurkan lewat bergabung dengan grup band, kini bertransformasi menjadi semangat menciptakan instrumen musik berkualitas tinggi.
Tak disangka, kerja keras dan dedikasinya membuahkan hasil.
Kini gitar buatannya diminati tidak hanya oleh musisi lokal, tapi juga pelanggan dari Malaysia, Singapura hingga Taiwan.
“Kebanyakan minta dibuatkan gitar custom, disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan masing-masing pemain,” jelas pria berusia 43 tahun ini.
Jujuk menyebutkan, jenis gitar yang dibuatnya bervariasi, mulai dari gitar elektrik hingga bass dengan model regular, prestige hingga custom order.
Dirinya menggunakan berbagai jenis kayu seperti mahoni, jabon dan sungkai sebagai bahan utama.
“Proses pembuatan satu unit gitar bisa memakan waktu antara satu sampai satu setengah bulan, tergantung tingkat kesulitannya,” imbuh Jujuk.
Bekerja hanya dengan satu asisten, membuat proses produksi cukup memakan waktu, apalagi jika beberapa komponen seperti pickup atau tremolo belum tersedia.
Namun, itu tidak mengurangi kualitas hasil karyanya yang sudah diakui banyak pelanggan.
Selain membuat gitar baru, Jujuk juga menerima layanan servis dan jual beli alat musik.
Untuk harga, gitar buatan Jujuk dibanderol mulai dari Rp 3,5 juta hingga Rp 12 juta, tergantung spesifikasi dan kompleksitas desain.
“Dalam sebulan rata-rata bisa selesai delapan unit gitar atau bass dengan model berbeda-beda,” pungkasnya.
Pasokan Air 3 Kecamatan di Kabupaten Madiun Terancam, Volume Air Bendungan Dawuhan Semakin Menyusut |
![]() |
---|
Warga Madiun Gelar Tradisi Unik Saat Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
Latih Talenta Muda Dalami Ilmu Desain Kemasan, Dinkop Jatim Gelar Forum Millenial Job Center 2025 |
![]() |
---|
PHK Massal Sisakan Ribuan Pekerja, PT GWI Madiun Berupaya Agar Pengurangan Karyawan Tidak Berlanjut |
![]() |
---|
Produsen Bola Piala Dunia di Madiun Terpaksa PHK 842 Karyawan, Sebagian Dialihkan ke Perusahaan Lain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.