Berita Viral

Gelagat Pilot Emirates Gadungan Usai Nipu Staf Media Presiden Rp 48 Juta, Langsung Beli iPhone

Sukses nipu staf media Presiden Prabowo Subianto sebesar Rp 48 juta, si pilot Emirates gadungan ternyata langsung beli Hp iPhone.

Dok Polda Banten
PENIPUAN STAF PRESIDEN - MS (kanan), pelaku penipuan yang menyasar staf media pribadi Presiden Prabowo Subianto. 

“Aku memilih tidak mengambil sisa uang Rp28 juta itu dan tetap pada pendirian untuk memproses pelaporan ke Cyber Polda Banten agar tidak ada korban yang terjerat lagi lainnya ke depan,” tegasnya.

Kani melakukan investigasi pribadi setelah merasa curiga. Ia mengirimkan bunga ke alamat yang diberikan pelaku di Rangkasbitung, namun ternyata alamat tersebut fiktif.

Saat mendatangi rumah pelaku, Kani menemukan bahwa iPhone baru yang dimiliki Marpuah dibeli dari uang hasil penipuan. Ia juga menemukan banyak pesan dari korban lain di akun palsu tersebut.

“Yang katanya si Febrian buat adm Emirates, gataunya buat beli iPhone. Dan pas dicek di DM akun Febrian alias Marpuah ini, ditemukan ada banyak sekali korbannya, mungkin totalnya puluhan,” kata Kani.

Kani mengaku sangat kesal, namun juga merasa puas karena berhasil mengungkap identitas pelaku.

“Perasaannya dongkol banget sih, tapi puassss banget juga bisa turut ungkap kasus ini dan amankan pelaku utama di balik akun fake Febrian,” ujarnya.

Ia juga mengungkap bahwa narasi yang dibangun pelaku sangat kompleks.

“Ternyata nggak disangka, orang yang selama ini diperkenalkan ke korban-korban sebagai sepupunya sendiri, yang mana faktanyaaa si Marpuah ini juga bukan sepupu kandungnya. Jadi, semuanya itu narasi fiktif dan halu tingkat tinggi si Marpuah,” tutup Kani.

Pihak kepolisian dari Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Banten langsung menindaklanjuti laporan Kani. Pelaku ditangkap pada Jumat, 12 Juni 2025, di rumahnya di Sumur Buang, Kelurahan Kadu Agung Timur, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak.

“Ditangkap di rumahnya di Sumur Buang, Kelurahan Kadu Agung Timur, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Banten, Kombes Pol Yudhis Wibisana.

Yudhis menjelaskan bahwa pelaku menggunakan akun palsu untuk membangun kepercayaan dan kemudian memanfaatkan hubungan emosional untuk meminta uang.

Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap interaksi di media sosial, terutama jika melibatkan permintaan uang dari orang yang belum pernah ditemui secara langsung.

Kani Dwi Haryani sendiri dikenal sebagai mantan jurnalis tvOne dan kini menjabat sebagai staf media pribadi Presiden RI. Ia juga aktif sebagai influencer TikTok dengan lebih dari 115 ribu pengikut di akun @kanikatoo.

Kariernya dimulai dari jurnalis politik di DPR, kemudian beralih ke liputan investigatif kriminal, dan pernah menjadi host Grand Final Indonesian Idol 2023.

Kini, Kani berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi banyak orang agar tidak mudah percaya pada identitas digital yang belum terverifikasi.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved