Jalankan Program MBG dan Prioritaskan Ibu Hamil Rentan, Pemkot Kediri: untuk Tekan Angka Stunting

Pemkot Kediri menunjukkan keseriusannya dalam mendukung upaya nasional menurunkan angka stunting melalui implementasi Program Makanan Bergizi Gratis

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: irwan sy
Pemkot Kediri
KOORDINASI - Pemkot Kediri menggelar rapat koordinasi persiapan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Ruang Khusus Kantor Pemkot Kediri. Rapat ini menghadirkan sejumlah pihak strategis, termasuk OPD teknis dan perwakilan tiga kecamatan, sebagai bentuk sinergi lintas sektor. 

SURYA.co.id, KEDIRI - Pemkot Kediri menunjukkan keseriusannya dalam mendukung upaya nasional menurunkan angka stunting melalui implementasi Program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Program ini merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menyasar kelompok rentan 3B (Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita).

Untuk mematangkan pelaksanaan program tersebut, Pemkot Kediri menggelar rapat koordinasi persiapan MBG di Ruang Khusus Kantor Pemkot Kediri.

Rapat ini menghadirkan sejumlah pihak strategis, termasuk OPD teknis dan perwakilan tiga kecamatan, sebagai bentuk sinergi lintas sektor.

"Kami sudah melakukan rapat. Ini adalah bentuk komitmen Pemkot Kediri dalam menjawab kebutuhan mendesak masyarakat. Stunting bukan hanya isu kesehatan, tapi juga soal masa depan generasi kita," ungkap Mandung Sulaksono, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Jumat (20/6/2025).

Rencananya, pelaksanaan tahap awal MBG akan dimulai paling lambat akhir Juli 2025.

Kota Kediri akan menyasar 400 penerima manfaat per kecamatan, dengan prioritas ibu hamil dari keluarga kurang mampu yang berada dalam radius 5 kilometer dari dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi).

Setiap penerima manfaat akan mendapatkan asupan makanan bergizi setiap hari kerja.

Menu telah dirancang oleh ahli gizi dan diawasi langsung oleh BPOM.

"Senin dan Kamis akan disediakan meal box, sedangkan hari lainnya berupa kudapan sehat dan susu. Ini bukan sekadar makanan, tetapi nutrisi yang dirancang sesuai kebutuhan kelompok rentan," jelasnya.

Ia menerangkan, sistem distribusi juga disusun secara efisien.

Tim SPPG bertugas mendistribusikan makanan ke titik-titik yang telah ditentukan, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) akan mengantar langsung ke rumah penerima.

Skema ini dirancang untuk menjamin tidak ada penerima yang terlewat.

"Program ini bukan sebatas pemberian bantuan, tetapi bagian dari upaya membentuk generasi unggul. Kami ingin intervensi ini benar-benar menyasar kebutuhan, bukan simbolis," papar Arief Cholisudin, Kepala DP3AP2KB Kota Kediri.

Program MBG juga terintegrasi dengan kegiatan posyandu.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved