Guru Honorer Susi Jadi Korban Dugaan Pungli Rp55 Juta untuk Jadi PPPK, DPRD Bojonegoro Turun Tangan

Dwi Susilowati, guru honorer di SDN Dander II, Kecamatan Dander, Bojonegoro, ditipu hingga Rp55 juta.

Penulis: Misbahul Munir | Editor: irwan sy
Misbahul Munir/TribunJatim.com
GURU HONORER DITIPU - Dwi Susilowati, guru honorer di SDN Dander II, Kecamatan Dander, Bojonegoro, ditipu hingga Rp55 juta. Penipuan ini diduga dilakukan oleh oknum pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan (Dindik) yang menjanjikannya lolos menjadi pegawai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). 

Bu Susi mengaku beberapa kali dipanggil oleh Dindik bersama sejumlah korban lainnya untuk dimediasi dengan terduga pelaku.

Namun hingga kini, tak ada itikad baik maupun kepastian soal pengembalian uang.

Lebih lanjut, Dwi menegaskan bahwa Sri Wijayanti tidak pernah mencatut nama pejabat tertentu saat melakukan aksinya.

Rupanya Allah berkehendak lain.

Di balik cobaan yang dialami Bu Susi ada rencana indah.

Dia dinyatakan lolos dan telah menerima SK pengangkatan PPPK secara murni.

Meski menjadi korban penipuan, Bu Susi dan sejumlah guru lainnya belum melaporkan kasus ini ke aparat penegak hukum.

Alasannya sederhana, mereka hanya ingin uang mereka kembali.

“Kami sudah lolos PPPK secara murni. Kami tidak ingin masalah ini merusak status kami. Kami hanya ingin keadilan,” pungkasnya. 

Kasus pungli pada guru honorer ini pun mendapat sorotan serius dari Komisi C DPRD Bojonegoro.

Penyelidikan terhadap dugaan praktik pungutan liar (pungli) di lingkungan Dindik pun dilakukan.

Sejumlah pejabat di Dindik, Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) serta para korban di panggil ke DPRD dalam rapat tertutup di ruangan Komisi C, pada Kamis (12/6/2025). 

Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro, Ahmad Supriyanto, yang memimpin jalannya hearing menegaskan bahwa pihaknya akan mendalami kasus ini lebih jauh. 

Supriyanto menduga praktik pungli ini tidak dilakukan oleh satu orang semata, melainkan melibatkan lebih dari satu pihak.

“Jangan berhenti pada SW. Kami mencium ada indikasi sindikat. Ini tidak bisa dianggap kasus tunggal,” tegas politisi Partai Golkar.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved