Berita Viral

Sosok Aishah Prastowo, Penerima Beasiswa LPDP Pilih Jadi Guru SMA Setelah Lulus S3 di Oxford 

Inilah sosok Aishah Prastowo, penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), yang memutuskan jadi guru SMA.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
LPDP
KISAH INSPIRATIF - Aishah, alumni beasiswa LPDP yang jadi guru setelah lulus S3 Oxford 

“Menurut saya fisika itu sangat konkret ya, sesuatu yang bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari."

"Misalnya tentang bola dilempar, kendaraan melaju. Seperti itu kan lebih mudah dipahami” ucapnya.

Setelah mendapat gelar Sarjana, dia melanjutkan kuliah S2 Interdisciplinary Approach to Life Science di Université Paris Descartes pada 2011 dengan beasiswa dari pemerintah Prancis.

"Jadi teman saya itu ada yang dari biologi, ada yang kedokteran, dari kimia, dari teknik elektro, dan lain-lain."

"Kami mempelajari bagaimana mendekati ilmu biologi itu dengan berbagai sudut pandang. Jadi dari komputasinya juga ada programingnya, dari fisika untuk melihat misalnya mekanika sel.” papar Aishah.

Terdapat kewajiban magang untuk melakukan proyek penelitian sekitar tiga sampai empat bulan.

Aishah kala itu disuruh bekerja magang di berbagai laboratorium. Dari sinilah justru keinginannya untuk sekaligus melanjutkan pendidikan S3 tumbuh.

“Karena saya merasa penelitian itu kalau cuma misalnya tiga bulan itu kayak baru nyiapin aja ya, belum benar-benar masuk ke dunia penelitian. Jadi saya memang waktu S2 itu langsung mencari untuk lanjut S3nya seperti itu.” ungkapnya.

Belum genap 30 tahun, Aishah berencana kuliah jenjang S3.

Tepat kala itu LPDP baru memulai layanannya pada 2013 dan Aishah mendapat informasi Beasiswa LPDP dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris.

Akhirnya, Aishah resmi menjadi mahasiswi Oxford pada 2014. Banyak yang bilang menjalani kehidupan PhD bukan untuk semua orang.

Tuntutan menjadi ahli dengan sederet aktivitas akademiknya tak jarang berbuah banyak tekanan.

Untuk meminimalisir hal tersebut yang pertama kali disiapkan adalah mentalnya terlebih dahulu selain tentunya memang mencintai ilmu yang ditekuni.

“Mentalnya yang sangat diperjuangkan. Karena tentunya kita harus beradaptasi dengan kultur di sana."

"Bagaimana mahasiswa lain pada ambis semua. Dari supervisor pun juga cukup tinggi standarnya."

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved