Jelang Tahun Ajaran Baru, Bupati Trenggalek Bebaskan Siswa Beli Seragam Di Luar Sekolah

Jelang tahun ajaran baru 2025/2026, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menegaskan jika tidak ada kewajiban siswa untuk membeli seragam di sekolah.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Sofyan Arif Candra Sakti
SERAGAM SEKOLAH - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat ditemui di Gedung DPRD Trenggalek, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Surodakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (10/6/2025). Mas Ipin membebaskan siswa beli seragam sekolah di mana saja sesuai kemampuan wali murid. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Jelang tahun ajaran baru 2025/2026, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin atau Mas Ipin, menegaskan jika tidak ada kewajiban siswa SD dan SMP untuk membeli seragam di sekolah.

Siswa baru di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim), dibebaskan untuk membeli seragam sekolah di mana saja, asalkan seragam tersebut tidak terlalu berbeda dari siswa lainnya.

"Prinsipnya dengan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sudah terpenuhi, tinggal belanja lain yang tidak ada paksaan," kata Mas Ipin, Rabu (11/6/2025).

Salah satu hal yang sering terjadi adalah ketika sekolah menunjuk vendor untuk pengadaan seragam.

Sedangkan harga seragam tersebut relatif lebih mahal dibandingkan lainnya, karena kualitas yang lebih baik atau faktor lainnya.

"Padahal kalau seragamnya beli sendiri atau menjahit sendiri, bisa lebih murah," lanjutnya.

Untuk itu, Mas Ipin membebaskan wali murid atau siswa membeli seragam sekolah di mana saja, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Dengan harapan, wali murid bisa mendapatkan harga seragam yang sesuai dengan kemampuan ekonomi, dan tidak terlalu membebani wali murid.

"Kecuali atas kesepakatan bersama dari wali murid, ya monggo saja, kan itu hak wali murid juga," jelas Mas Ipin.

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved