P-APBD 2025, Bupati Situbondo Rencanakan Anggaran Rp 125 Miliar Untuk Kesehatan dan Perbaikan Jalan

"Program Berantas sudah banyak dirasakan oleh masyarakat jadi tidak boleh terputus," tegas Mas Rio, Jumat (23/5/2025).

Penulis: Izi Hartono | Editor: Deddy Humana
surya/izi hartono (izi hartono)
BELA RAKYAT KECIL - Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo menjawab media terkait aksi mogok karyawan Pasir Putih, Jumat (23/5/2025). Mas Rio akan penuhi tuntutan karyawan meski beresiko jadi temuan BPK. 

SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Pragoyo membeberkan visi misinya dalam pembangunan daerah dengan memperioritaskan kesehatan dan infrastruktur dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) tahun 2025.

Menurut Mas Rio, pihaknya mengedepankan persoalan kesehatan sebagai sesuatu yang mutlak, karena untuk menyelaraskan dengan program Berobat Tanpa Batas (Berantas).

"Program Berantas sudah banyak dirasakan oleh masyarakat jadi tidak boleh terputus," tegas Mas Rio, Jumat (23/5/2025).

Program Berantas, kata Mas Rio, digulirkan untuk membantu warga yang baru lahir sampai lanjut usia. "Saya minta semua pelayanan pengobatan itu free (gratis), makanya butuh anggaran yang banyak," tambahnya.

Mas Rio menegaskan, dalam setahun program Universal Health Coverage (UHC) atau Berantas membutuhkan anggaran Rp 60 miliar. "Berantas sudah berjalan dan banyak masyarakat yang merasakan," bebernya.

Selain sektor kesehatan, pihaknya juga memperioritaskan infrastruktur dan sekolah yang rusak. Karena itulah ia mengajak semua jajaran untuk mencermati dan memilah rencana pergeseran anggaran.

"Saya panggil semua perangkat daerah sejak kemarin malam sampai Minggu nanti, untuk mencermati anggaran yang bisa digeser untuk infrastuktur," kata Mas Rio.

Ia mencontohkan, ada beberapa jalan pedesaan sama sekali tidak pernah tersentuh aspal, salah satunya di Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa.

"Saya sudah meninjau salah satu dusun di sana dan memang sangat mengerikan. Tidak layak disebut jalan, makanya akan dibangun jalan sepanjang 9-10 KM," ujarnya.

Tidak hanya jalan di Desa Curah Tatal, pihaknya juga akan mengupayakan perbaikan jalan di Dusun Telaga menuju ke Dusun Kacep, Desa Kayumas.

"Kalau tidak salah anggarannya mencapai Rp 3,9 miliar, tetapi untuk jalan dari Kacep ke Taman Dadar masih dicari anggaranya," ungkapnya.

Mas Rio juga mengungkapkan ada jalan desa yang tidak pernah diaspal di Desa/Kecanatab Jatibanteng, yaitu dari Dusun Sumber Argo menuju Desa Alas Tengah.

"Jadi kami pilah mana pos yang tidak penting atau tidak penting. Misalnya kegiatan yang masih bisa dihentikan atau didorong ke infrastuktur. Di antaranya anggaran sosialisasi, honor atau kegiatan seremonial," jelasnya.

Ia mengungkapkan, saat ini perbaikan infrastrutur di Kabupaten Situbondo membutuhkan anggaran sekitar Rp 65 miliar. "Jadi kalau infrastuktur bagus, kan ekonomi, pendidikan dan kesehatan bisa jalan," ucapnya.
 
Ia memaparkan korelasi antara infrastruktur layak dengan perbaikan ekonomi. Di Desa Curah Tatal banyak petani menaman jahe, tetapi harganya murah karena distribusinya melewati jalan yang rusak dan sulit.

"Makanya saya yakin kalau sudah ada jalan bagus,  para petani akan lebih produktif. Saya berharap jahe bisa menjadi komoditas penopang ekonomi di sana," harapnya. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved