Ditangkap Usai Tabrak Lari Pemotor Di Tulungagung, Sopir Bus Merasa Tidak Terlibat Kecelakaan

 Di jalanan yang berkelok di lereng Gunung Wilis ini, korban bermaksud mendahului bus AG 7256 UR yang dikemudikan DAS.

Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
surya/David Yohanes (David Yohanes)
TABRAK LARI - Situasi lalu lintas di jalan Desa Gedangan, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung, saat warga menolong perempuan korban kecelakaan lalu lintas, Selasa (28/10/2025) pagi. 


SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Satlantas Polres Tulungagung menangkap sopir bus yang diduga melakukan tabrak lari di Jalan Umum Desa Gedangan, Kecamatan Karangrejo, Selasa (28/10/2025) sekitar pukul 06.15 WIB.

Sopir bus yang diamankan adalah DAS (49) dan bus AG 4756 UR di Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Tulungagung. Tabrak lari itu menewaskan AEP (36), perempuan warga Desa Tugu, Kecamatan Sendang. 

“Kami amankan sore tadi, setelah pengemudi bus ini sempat kabur setelah terjadi kecelakaan lalu lintas,” jelas Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Mohammad Taufik Nabila.

Kecelakaan bermula saat korban mengendarai sepeda motor Yamaha Mio  AG 2209 REB dari arah Barat ke Timur.  Di jalanan yang berkelok di lereng Gunung Wilis ini, korban bermaksud mendahului bus AG 7256 UR yang dikemudikan DAS.

Bus ini dalam perjalanan menjemput karyawan pabrik mie dari wilayah Kecamatan Sendang menuju tempat kerja. “Saat ada kesempatan, pengemudi sepeda motor ini bermaksud mendahului bus yang melaju di depannya. Namun kedua kendaraan ini bersenggolan,” sambung Taufik.

Senggolan terjadi karena bus juga bermanuver saat korban akan mendahului. AEP terjatuh ke aspal jalan, kemudian tubuhnya terkena roda belakang bus bagian belakang sebelah kanan.

Saat itu AEP mengalami luka parah di bagian kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian. “Setelah kejadian itu pengemudi bisa tetap melaju, tidak berhenti untuk membantu korban,” ungkap Taufik.

Satlantas Polres Tulungagung menurunkan Unit Gakkum untuk melakukan olah TKP. Sejumlah saksi dimintai keterangan untuk mengidentifikasi bus yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Polisi juga mengumpulkan bukti-bukti, termasuk rekaman video untuk memastikan ciri-ciri bus yang terlibat kecelakaan. “Dari bukti-bukti dan keterangan saksi, akhirnya kami mengidentifikasi bus itu. Kami jemput di lokasi kerja,” papar Taufik.

Personel Unit Gakkum menjemput DAS dan membawa busnya pada pukul 16.30 WIB. Kepada penyidik, DAS mengaku tidak tahu jika sudah melindas korban.

Bahkan warga Kota Kediri ini mengaku tidak merasa sudah terlibat kecelakaan dengan kendaraan lain. “Dia kami amankan di Unit Gakkum untuk penyelidikan,” pungkas Taufik. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved