Berita Viral

Tabiat Licik Lurah Di Lampung Picu Massa Bakar Rumah, Diduga Selewengkan Beras Bansos dan BBM

Dugaan penyelewengan beras bansos oleh kakam ini sudah menjadi buah bibir di masyarakat Kampung Gunung Agung.

Editor: Wiwit Purwanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Fajar Ihwani Sidiq
USUT TUNTAS KASUS - Kapolres Lampung Tengah AKBP Alsyahendra, Sabtu (17/5/2025). Polres Lampung Tengah akan usut tuntas kasus duel maut dan pembakaran rumah kakam Gunung Agung. 

Dia berharap bantuan sosial yang ditujukan kepada warga miskin tidak disalahgunakan oleh oknum tidak bermoral seperti di daerahnya.

Deki pun meminta pihak terkait dapat mengusut dan menindak pelanggaran tersebut, karena merugikan banyak masyarakat, terutama keluarga kurang mampu dan lansia tunggal.

"Saya mengharapkan di tempat lain di Lampung Tengah bansos dapat tersalurkan tepat sasaran, dan pejabat yang nakal dihukum sesuai aturan yang ada," pungkasnya.

Ahmad selaku warga setempat mengatakan, selain rumah kakam Gunung Agung, massa juga membakar sepeda motor Sukardi saat tepergok di depan SPBU wilayah setempat.

"Rumah pak lurah dibakar, motor dibakar di depan pom," katanya kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (17/5/2025).

"Infonya sih warga setempat tersulut emosi, masalah komentar di medsos tentang penyelewengan bansos desa bandar agung," terang Ahmad.

Akibat kejadian tersebut rumah Kepala Kampung Gunung Agung ludes terbakar, sejumlah kendaraan mobil yang terparkir di rumah pun turut dibakar massa.

Warga Tuntut Kakam Dicopot

Tidak itu saja ratusan masyarakat Kampung Gunung Agung Kecamatan Terusan Nunyai Lampung Tengah meluapkan kekecewaan dengan menyegel kantor Balai Kampung dan Kantor Kepala Kampung Gunung Agung Jalan di Lintas Sumatera (Jalinsum) wilayah Timur Lampung Tengah Senin 24 Februari 2025 sekitar pukul 13.30 WIB.

Aksi protes masyarakat tersebut mendesak Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah mencopot Sukardi selaku Kepala Kampung Gunung Agung usai tepergok warga setempat menjual 4 ton beras bansos ke salah satu pondok pesantren di Kabupaten Tulangbawang Barat pada Senin (27/1/2025) lalu.

Taufik selaku salah satu warga setempat mengatakan, masyarakat geram melihat ulah aparatur kampung yang merampas hak orang miskin.

Dia pun kesal karena bantuan dari pemerintah pusat untuk rakyat kecil justru dijadikan ladang bisnis untuk kantong pribadi.

Taufik mengaku, seluruh beras bansos yang dijual Kepala Kampung Gunung Agung lebih dari 50 ton.

"Total sudah 4 kali Kepala Kampung Gunung Agung menjual beras bansos, terakhir dia tepergok menjual 4 ton beras kemasan 10 kilogram ke Tulangbawang Barat," kata Taufik, Selasa (25/2/2025).

Sebagai bentuk kekesalan, warga menggelar aksi di Kantor Pemkab Lampung Tengah, dan dilanjutkan dengan melakukan penyegelan kantor Kepala Kampung Gunung Agung.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved